Cara Khofifah Maknai Hari Lahir Bung Karno 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, salah satu bukti kecintaan Bung Karno terhadap rakyat adalah perhatiannya terhadap nasib petani, yakni kaum Marhaen.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jun 2021, 19:03 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, salah satu bukti kecintaan Bung Karno terhadap rakyat adalah perhatiannya terhadap nasib petani, yakni kaum Marhaen.

"120 tahun lalu telah lahir pendiri republik, proklamator kita, bapak kita Ir Soekarno. Presiden yang kecintaannya kepada tanah air,  salah satunya beliau wujudkan pada komitmen atas ketahanan pangan, perhatian terhadap kesejahteraan petani sebagai rangkaian dari perwujudan program ekonomi berdikari," ujar Khofifah, Minggu (6/6/2021).

Khofifah menjelaskan, Bung Karno melakukan berbagai hal untuk mendorong ketahanan pangan. Selain kebijakan dan regulasi, Bung Karno melakukan juga riset mendalam dengan mengumpulkan resep-resep masakan Indonesia lebih dari 1.000 masakan yang kemudian beliau bukukan dengan judul "Mustika Rasa Indonesia".

Buku yang diterbitkan pada 1964 tersebut memuat berbagai macam bentuk bahan makanan mulai dari yang berbahan beras, ubi- ubian, sagu dan lain sebagainya untuk menunjukkan bahwa Bhineka Tunggal Ika kesatuan dalam keragaman juga termanifestasi dalam keragaman masakan Indonesia.

"Provinsi  Jawa Timur sebagai tempat kelahiran sekaligus tempat Bung Karno disemayamkan akan terus berbenah dan berjuang meneruskan komitmen terhadap ketahanan dan kedaulatan pangan, nasib kaum petani dan marhaen, sebagai bagian penting dari kemandirian ekonomi Indonesia,"kata Khofifah.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Jatim Produsen Padi Terbesar

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa Jawa Timur menduduki peringkat pertama dengan luas panen 1.754.380 ha menghasilkan padi 9.944.538 ton GKG atau setara 5.712.597 ton beras.

"Alhamdulillah, ini membuktikan bahwa program yang dijalankan ke semua kelompok tani mampu untuk terus meningkatkan produksi padi sesuai sasaran,” kata Khofifah.

Sehingga Provinsi Jawa Timur berhasil menggeser Jawa Tengah yang sebelumnya peringkat satu dengan menghasilkan padi 9.489.165 ton GKG atau setara 5.428.721 ton beras dengan luas panen 1.666.931 ha. Kemudian disusul Provinsi Jawa Barat, dengan luas panen 1.586.889 ha menghasilkan padi 9.016.773 ton GKG atau setara 5.180.202 ton beras.

Menurut Gubernur Khofifah, produksi padi Jatim yang terus meningkat dipengaruhi oleh meningkatnya luas panen padi pada tahun 2020 sebesar 1,75 juta ha, yang mengalami kenaikan sebanyak 51,95 ribu ha atau 3,05% dibandingkan 2019 yang sebesar 1,7 juta ha.

Selain itu, peningkatan produksi ini juga dipengaruhi oleh penggunaan varietas unggul, perbaikan agroinput, penggunaan mekanisasi yang mampu menekan losses serta perluasan areal tanam yang memanfaatkan lahan kering atau lahan idle.

Untuk itu, Provinsi Jatim meminta ke kabupaten kota untuk terus mengoptimalkan seluruh lahan pertanian di Jawa Timur, menjaga petani tetap berproduksi dengan cara diberikan bantuan sarana dan prasarana pertanian seperti benih dan saprodi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya