Liputan6.com, Jakarta Pandemi sempat mendorong penjualan sepeda di Indonesia. Penjualan alat transportasi kayuh ini pun ramai-ramai di serbu masyarakat.
Salah satu jenis sepeda yang jadi incaran adalah sepeda lipat. Namun kini euforia pembelian sepeda tampaknya sudah memudar.
Advertisement
Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) mengungkapkan harga sepeda lipat saat ini mengalami penurunan di rentang 20 persen hingga 30 persen.
Artikel tentang lesunya sepeda lipat ini menuai perhatian pembaca Liputan6.com di kanal bisnis. Simak rangkuman 3 berita paling dicari, Senin (7/6/2021):
1. Penjualan Sepeda Lipat Mulai Lesu, Ada Apa?
Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) mengungkapkan harga sepeda lipat saat ini mengalami penurunan di rentang 20 persen hingga 30 persen.
Untuk bisa mendongkrak penjualan di tengah minat yang mulai menurun, para importir disarankan untuk memaksimalkan upaya pemasarannya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo), Eko Wibowo Utomo, belum bisa memprediksi sampai kapan penurunan harga sepeda lipat ini akan berlangsung. Bahkan tidak menutup kemungkinan bisa terus turun jika stok semakin bertambah, tapi tidak seimbang dengan permintaan di pasar.
2. Ketahui Link, Syarat dan Cara Dapat Bantuan Insentif Kemenparekraf 2021
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah membuka pendaftaran Program Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) 2021. Insentif BIP 2021 ini diberikan mulai 4 Juni hingga 4 Juli 2021.
Menparekraf, Sandiaga Uno, mengatakan program ini terutama bertujuan meningkatkan aspek digitalisasi, sehingga bukan hanya menjual produk secara online. Namun juga menciptakan konten-konten kreatif untuk peningkatan dan transformasi usaha.
3. PON XX Papua Digelar Oktober 2021, Intip Anggaran Membangun 4 Venue
Pekan Olahraga Nasional atau PON XX rencananya akan berlangsung di Jayapura, Papua pada 2 Oktober 2021. Pesta olahraga empat tahunan tingkat nasional terbesar di Indonesia ini sempat tertunda karena pandemi Covid-19.
Berbagai fasilitas atau sarana olah raga berstandar internasional pun dalam proses persiapan dan pembangunannya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Advertisement