Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) memberikan bantuan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) senilai Rp 770 juta untuk pembangunan Teaching Studio di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung. Pembangunan Teaching Studio ini sebagai bentuk dukungan PLN di bidang pendidikan demi mencetak generasi muda yang berkualitas.
Bertempat di Kampus Unpad Iwa Kusumasumantri Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, peresmian studio tersebut dilakukan oleh Wakil Rektor 2 Unpad, Ida Nurlinda, bersama Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN, Syofvi Felienty Roekman. Turut hadir dalam peresmian tersebut, Dekan FEB Unpad, Nunuy Nur Afiah dan Komisaris PLN, Ilya Avianti.
Advertisement
“Bantuan ini diharapkan bisa membantu penyediaan fasilitas pengajaran dan praktika yang memadai di Unpad, sehingga dunia pendidikan semakin maju dan melahirkan generasi muda yang lebih berkualitas untuk kemajuan bangsa,” ujar Syofvi dalam keterangannya, Senin (7/6/2021).
Teaching studio merupakan ruangan yang diperuntukkan untuk melakukan recording audio visual bagi para dosen dan asisten praktika dalam memproduksi konten perkuliahan dan praktika. Konten perkuliahan dan praktika tersebut ditujukan untuk pembelajaran yang bersifat online dan offline yang dapat diakses mahasiswa melalui streaming ataupun di unduh melalui server Unpad.
Teaching studio ini terdiri atas ruangan kedap suara yang dilengkapi dengan kamera untuk recording, green screen background, sound system, tablet teaching, projector, desktop untuk video editing dan meubelair.
Bantuan tersebut sebagai dukungan PLN bagi mahasiswa dan civitas akademika Fakultas Ekonomi dan Bisnis dalam sistem pengajaran dan praktika terutama pada masa pandemi ini yang pengajarannya dilakukan secara online.
"Teaching studio yang dibuat ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran yang dilakukan dosen dan asisten praktika kepada para mahasiswa Akuntansi FEB Unpad lintas jenjang baik di tingkat S1, D4, S2, program profesi akuntan maupun S3 sehingga ke depannya ilmu yang didapat melalui pembelajaran tersebut dapat diterapkan dan bermanfaat di masyarakat,” tutur Ilya.
Wakil Rektor 2 Unpad, Ida Nurlinda menyampaikan apresiasinya kepada PLN atas kontribusinya dalam pembangunan Teaching Studio.“Mudah-mudahan bisa memberikan manfaat yang besar bagi dunia pendidikan," ucap Ida.
Pembangunan studio ini mulai direncanakan pada Oktober 2020 sehingga pada Juni 2021 sudah dapat digunakan. Tujuan dibangunnya studio ini yaitu untuk pengembangan ilmu pengetahuan melalui sistem pengajaran audio visual dan praktika, khususnya terkait ilmu akuntansi.
Dengan fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar mahasiswa dan berkembangnya aktivitas pelayanan kepada masyarakat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pasok Listrik ke 80 KK di Desa Maju Bersama Kalsel, PLN Gelontorkan Rp 1 Miliar
PLN berhasil menghadirkan listrik di Desa Maju Bersama di Kecamatan Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan. Guna melistriki 80 Kepala Keluarga (KK) di desa tersebut, PLN menginvestasikan dana hampir Rp 1 miliar.
Hadirnya listrik di Desa Maju Bersama disebut akan membawa harapan baru bagi masyarakat setempat, hal ini yang diungkapkan oleh Siti Aminah, salah seorang warga Desa Maju Bersama.
"Syukur Alhamdulillah, mulai saya kecil sampai dewasa sekarang ini akhirnya saya bisa menikmati listrik di desa saya sendiri, saya tidak perlu repot lagi untuk membeli BBM guna mengoperasikan genset pada malam hari," tuturnya.
Aminah menambahkan bahwa sebelum adanya listrik PLN, dirinya memerlukan sekitar 5 liter solar untuk 5 jam pemakaian genset pada malam hari.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UIW Kalselteng), Tonny Bellamy, menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk dapat menghadirkan terang bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di desa desa terpencil di provinsi Kalselteng.
Diketahui, Desa Maju Bersama berjarak sekitar 10,8 km dari Jalan Poros Pelaihari – Batulicin. Guna menghadirkan listrik ke lokasi, PLN dihadapkan dengan keterbatasan infrastruktur akses jalur transportasi darat.
Dalam membangun infrastruktur kelistrikan, ada tantangan beragam yang dihadapi. Oleh karena itu, Tonny juga mengapresiasi kepada stakeholder dalam membangun ketenagalistrikan di Provinsi Kalimantan Selatan.
"Tentu tidak mudah jika PLN sendirian dalam membangun infrastruktur kelistrikan, terutama dengan keterbatasan akses transportasi, namun dengan bantuan masyarakat dan pemerintah daerah, upaya untuk mewujudkan Rasio Elektrifikasi 100 persen akan segera terwujud," kata Tonny dalam keterangannya pada Sabtu (5/6/2021).
Advertisement
Listrik di Dusun
Untuk menghadirkan listrik di dusun tersebut, PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 1,5 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 3.45 kms dan 2 Gardu Distribusi dengan kapasitas daya sebesar 100 kilo Volt Ampere (KVA).
Kehadiran listrik di Desa Maju Bersama dinilai lebih andal karena telah tersambung dengan sistem kelistrikan Kalimantan Selatan. Melalui pembangunan ini pula, Rasio Elektrifikasi Kalimantan Selatan sampai dengan Mei 2021 meningkat menjadi 99,65 persen.
Listrik menjadi kebutuhan primer masyarakat karena memiliki peranan penting dalam menggerakkan roda perekonomian dan meningkatkan sumber daya manusia. Diharapkan, dengan hadirnya listrik maka akan membawa dampak positif bagi masyarakat setempat.