IHSG Menghijau, Investor Asing Incar Saham TLKM Hingga ANTM

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,17 persen ke posisi 6.075 pada pra pembukaan perdagangan saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Jun 2021, 18:42 WIB
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada awal pekan ini. Hal ini seiring aksi beli investor asing dan bursa saham Asia yang positif.

Mengutip data RTI, Senin (7/6/2021), IHSG naik 0,17 persen ke posisi 6.075 pada pra pembukaan perdagangan saham. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG mendaki 0,15 persen ke posisi 6.074. Indeks saham LQ45 melemah 0,02 persen ke posisi 909. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi 6.088 dan terendah 6.070. Sebanyak 219 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 125 saham melemah dan 190 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 81.329 kali dengan volume perdagangan 1,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 769 miliar. Investor asing beli saham Rp 1,04 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.283.

Sebagian besar sektor saham menguat dan melemah. Sektor saham IDXTechno naik 12,33 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti sektor saham IDXIndustry naik 0,44 persen, dan sektor saham IDXBasic menanjak 0,30 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Top Gainers dan Losers

Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang catat top gainers antara lain:

-Saham AMAG naik 24,18 persen

-Saham HDIT naik 21,24 persen

-Saham DCII naik 20 persen

-Saham EDGE naik 19,86 persen

-Saham BABP naik 14,97 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham VRNA turun 6,96 persen

-Saham HOPE turun 6,93 persen

-Saham PBRX turun 6,9 persen

-Saham MRAT turun 6,82 persen

-Saham TECH turun 6,75 persen


Aksi Investor Asing

Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham TLKM senilai Rp 42,5 miliar

-Saham ASII senilai Rp 1,9 miliar

-Saham TBIG senilai Rp 1,2 miliar

-Saham ANTM senilai Rp 868,7 juta

-Saham KOTA senilai Rp 974,7 juta

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 33,9 miliar

-Saham BRIS senilai Rp 9,2 miliar

-Saham MPMX senilai Rp 5,4 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 3,6 miliar

-Saham JPFA senilai Rp 1,6 miliar


Bursa Saham Asia

Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,86 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,08 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,27 persen, indeks saham Shangai susut 0,09 persen dan indeks saham Taiwan tersungkur 1,94 persen. Sedangkan, indeks saham Singapura naik 0,62 persen.

Mengutip laporan Ashmore Asset Manajement Indonesia, bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada pekan lalu setelah laporan pekerjaan menunjukkan perekrutan meningkat pada Mei 2021 tetapi laju pemulihan lebih lambat dari yang diantisipasi.

Poin tersebut mendukung kasus the Federal Reserve untuk mempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif. Presiden the Fed Cleveland Loretta Mester menuturkan pembuat kebijakan the Federal Reserve “harus sengaja bersabar” dan menunggu untuk melihat lebih banyak bukti pasar tenaga kerja AS telah membuat lebih banyak kemajuan sebelum mempertimbangkan untuk mengurangi program pembelian aset mereka.

9 dari 11 kelompok industri utama menguat pada pekan ini. Sektor energi, real estat, dan teknologi informasi memimpin. Sementara itu, sektor saham konsumen dan perawatan kesehatan menurun. Setelah dua laporan pekerjaan yang lemah, kekhawatiran utama investor adalah mengenai kekurangan tenaga kerja dapat mengurangi perbaikan lebih lanjut di pasar tenaga kerja dan inflasi yang tinggi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya