Liputan6.com, Jakarta - Adanya ledakan COVID-19 di Kudus, Jawa Tengah, berujung terhadap ratusan tenaga kesehatan positif Corona. Kejadian ini seiring 60 desa dari 132 desa/kelurahan di Kabupaten Kudus masuk zona merah, menyusul ditemukannya kasus penyebaran virus Corona di desa tersebut.
Perkembangan COVID-19 di Kudus, menurut Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito, cukup memprihatinkan. Kondisi ini diperparah dengan tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 sebanyak 189 orang.
Advertisement
"Bahkan, tingkat keterisian tempat tidur juga meningkat tajam. Dari data per 1 Juni 2021, lebih dari 90 persen tempat tidur di rumah sakit yang ada sudah terisi. Kondisi diperparah dengan 189 tenaga kesehatan tertular COVID-19," kata Wiku di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, ditulis Senin (7/6/2021).
Angka tenaga kesehatan di atas disampaikan Wiku di atas dari hasil kunjungan kerja bersama Ketua Satgas COVID-19 Ganip Warsito pada Rabu, 2 Juni 2021. Kemudian bertambah menjadi 196 tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19.
Jumlah tenaga kesehatan yang tertular Corona juga makin bertambah. Data hingga 4 Juni 2021, Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus mencatat, ada 358 orang tenaga kesehatan yang positif COVID-19.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Penambahan Tenaga Kesehatan di Kudus
Saat menemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Sabtu, 6 Juni 2021, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, Kemenkes sudah menambah tenaga kesehatan. Hal ini tindak lanjut atas ratusan tenaga kesehatan di Kudus yang positif COVID-19.
"Kami juga sudah bantu dengan menambah tenaga kesehatan. Dokter dan perawat sudah kami tambah, dengan total 38 dokter dan 70 perawat. Nanti kami carikan tambahan dari sini (Jawa Tengah), termasuk yang dari rumah sakit swasta," kata Budi di Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah di Semarang.
Para tenaga kesehatan juga harus diberikan penanganan untuk menanggulangi penularan virus Corona di rumah dan diminta sementara tinggal di tempat khusus, seperti hotel atau asrama.
Adapun penanganan pasien COVID-19 yang berat dapat dirujuk ke rumah sakit di Semarang.
"Untuk yang positif COVID-19, namun Orang Tanpa Gejala (OTG), maka harus diisolasi terpusat. Protokol kesehatan juga harus ditingkatkan, Bupati harus sering edukasi soal ini," lanjut Budi.
Kemenkes juga telah mengirimkan 50.000 antigen ke Kabupaten Kudus untuk mempercepat testing dan tracing, termasuk mobil untuk tes PCR dari Yogyakarta pun sudah dikirimkan.
Advertisement
Kudus Masuk Zona Merah COVID-19
Provinsi Jawa Tengah tengah menjadi sorotan saat ini. Berdasarkan catatan Satgas Penanganan COVID-19, Jawa Tengah mencatatkan kenaikan secara stagnan mulai minggu kedua bulan Mei 2021 dan tertinggi secara nasional.
Jumlahnya mengalami kenaikan 51 persen dibandingkan minggu sebelumnya. Melihat peta zonasi risiko per 30 Mei 2021, Jawa Tengah memiliki 1 kabupaten/kota dalam zona merah, yakni Kudus. Lalu ada 10 kabupaten/kota masuk zona oranye, 2 kabupaten/kota masuk zona kuning.
"Saat ini, Pemerintah pusat siap memberikan dukungan berupa dana siap pakai kepada pemerintah kabupaten Kudus, berikut bantuan lain seperti tenda isolasi, masker kain, dan hand sanitizer," lanjut Wiku Adisasmito.
Selama 3 minggu sebelumnya, Kudus berada di zona oranye. Adanya ledakan kasus COVID019 karena penanganan tidak ditangani dengan baik, daerahnya berpindah ke zona merah. Kejadian seperti di Kudus dapat terjadi pada 322 kabupaten/kota yang berada di zona oranye saat ini.
Infografis Hati-Hati 5 Tanda Daya Tahan Tubuh Menurun Saat Pandemi Covid-19
Advertisement