Liputan6.com, Kolombo - Banjir bandang dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat di Sri Lanka telah menewaskan sedikitnya empat orang dan menyebabkan tujuh orang hilang.
Sementara lebih dari 5.000 orang mengungsi, kata para pejabat Sri Lanka, demikian dikutip dari laman AP, Senin (7/6/2021).
Advertisement
Hujan telah mengguyur enam distrik di negara kepulauan yang terletak di Samudra Hindia itu sejak Kamis 3 Juni 2021 malam.
Banyak rumah, sawah, dan jalan terendam, menghalangi lalu lintas di Sri Lanka.
Dua orang tewas dalam banjir sementara dua lainnya tewas akibat longsor, menurut Pusat Penanggulangan Bencana pemerintah.
Tujuh orang lainnya hilang dalam banjir dan tanah longsor.
5.000 Orang Mengungsi
Sebuah gundukan tanah dilaporkan menabrak sebuah rumah dan mengubur empat anggota keluarga yang sama -- orang tua dan dua anak - di distrik Kegalle, sekitar 85 kilometer (53 mil) timur ibukota Kolombo pada Sabtu 5 Juni 2021, kata pejabat dan media lokal.
Sebuah saluran televisi lokal, menunjukkan tentara dan penduduk desa mengeluarkan lumpur dan puing-puing untuk memulihkan para korban. Kemudian, tubuh putri dari keluarga itu ditemukan.
Angka yang dikeluarkan oleh pemerintah menunjukkan bahwa lebih dari 5.000 orang telah pindah ke tempat penampungan sementara dan hampir 500 rumah telah rusak.
Advertisement