Arab Saudi Akan Umumkan Ketentuan Penyelenggaraan Ibadah Haji 2021

Dalam waktu dekat, Arab Saudi akan menyelesaikan penilaiannya terhadap tantangan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 terhadap ibadah haji.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 07 Jun 2021, 16:52 WIB
Umat muslim berdoa ketika mereka mengelilingi Kakbah di Masjid al-Haram menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji di kota suci Makkah, Arab Saudi pada Senin (5/8/2019). Ibadah haji menjadi pertemuan tahunan umat manusia terbesar di dunia. (AP Photo/Amr Nabil)

Liputan6.com, Riyadh - Pengumuman tentang ibadah haji bagi umat muslim di seluruh dunia tahun ini akan segera diumumkan oleh pihak Kerajaan Arab Saudi.

Pihak kerajaan dalam waktu dekat akan menyelesaikan penilaiannya terhadap tantangan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 terhadap ibadah haji, kata Majid Al-Qasabi.

Pada konferensi pers yang diadakan di Riyadh pada Minggu (6/6), Al-Qasabi mengatakan, pihak berwenang Saudi sedang menindaklanjuti pembaruan dan menteri haji, umrah dan kesehatan akan segera mengumumkan keputusannya, demikian dikutip dari laman Arab News, Senin (7/6/2021).

Dia mengatakan, karena sejumlah varian COVID-19, penting untuk mengevaluasi kerusakan dari penyebaran virus dengan cermat dan benar

"Kami tidak ingin haji tahun ini menjadi episentrum penyebaran penyakit di Arab Saudi atau negara-negara lainnya."

Kementerian Haji dan Umrah telah bekerja keras untuk meningkatkan layanan yang diberikan di sektor haji dan umrah, di tengah pandemi.

Haji tahun lalu dan kembalinya umrah secara bertahap pada Oktober 2020 telah diizinkan setelah model yang diklaim aman telah dikembangkan.

Kala itu, Arab Saudi berfokus pada teknologi modern dan digitalisasi prosedur untuk menyediakan jamaah dengan layanan yang mereka butuhkan melalui berbagai opsi yang disediakan oleh kementerian.

 


Antisipasi Saat Pandemi COVID-19

Sejumlah jemaah saling jaga jarak saat melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah di dalam Masjidil Haram saat melakukan rangkaian ibadah haji di Kota Suci Mekkah, Arab Saudi, Rabu (29/7/2020). Karena pandemi COVID-19, pemerintah Saudi hanya membolehkan sekitar 10.000 orang. (Saudi Media Ministry via AP)

Model itu berfokus pada teknologi ini termasuk aplikasi Eatmarna, yang memungkinkan pengguna untuk meminta izin (izin salat, izin umrah, dan izin salat Rawdah) di masjid Mekah dan Madinah.

Lebih dari 20 juta orang telah mendapat manfaat dari aplikasi ini dan lebih dari 30.000 telah menggunakan layanan yang disediakan oleh pusat Inaya (perawatan) di Mekah dan Madinah, yang didirikan untuk melayani peziarah yang datang dari luar Arab Saudi.

Kementerian Haji dan Umrah juga menyediakan layanan transportasi yang aman dengan mendirikan empat tempat untuk mengangkut jemaah dan jemaah haji ke dan dari Masjidil Haram di Makkah.

Karena varian COVID-19, penting untuk mengevaluasi kerusakan dari penyebaran virus dengan cermat dan benar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya