Pengunjung melintasi toko ritel yang tutup di salah satu pusat perbelanjaan kawasan Glodok, Jakarta, Senin (7/6/2021). Data Aprindo mencatat, sepanjang Maret 2020 hingga April 2021 sebanyak 1.250-1.300 toko ritel di Indonesia terpaksa tutup. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Selebaran info penjualan terpampang di salah satu toko yang tutup di pusat perbelanjaan kawasan Glodok, Jakarta, Senin (7/6/2021). Penutupan toko ritel disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan menurunnya daya beli masyarakat. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Pengunjung berada di dekat toko ritel yang tutup di salah satu pusat perbelanjaan kawasan Glodok, Jakarta, Senin (7/6/2021). Data Aprindo mencatat, sepanjang Maret 2020 hingga April 2021 sebanyak 1.250-1.300 toko ritel di Indonesia terpaksa tutup. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
banyak 1.250-1.300 toko ritel di Indonesia terpaksa tutup. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Pengunjung melintasi toko ritel yang tutup di salah satu pusat perbelanjaan kawasan Glodok, Jakarta, Senin (7/6/2021). Penutupan toko ritel disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan menurunnya daya beli masyarakat.
Pengunjung berada di dekat toko ritel yang tutup di salah satu pusat perbelanjaan kawasan Glodok, Jakarta, Senin (7/6/2021). Data Aprindo mencatat, sepanjang Maret 2020 hingga April 2021 sebanyak 1.250-1.300 toko ritel di Indonesia terpaksa tutup. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Suasana pusat perbelanjaan kawasan Glodok, Jakarta, Senin (7/6/2021). Penutupan toko ritel disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan menurunnya daya beli masyarakat. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Suasana pusat perbelanjaan kawasan Glodok, Jakarta, Senin (7/6/2021). Data Aprindo mencatat, sepanjang Maret 2020 hingga April 2021 sebanyak 1.250-1.300 toko ritel di Indonesia terpaksa tutup. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)