Liputan6.com, Jakarta - TikTok kedapatan merubah kebijakan privasi aplikasinya, untuk pengguna di Amerika Serikat.
Perubahan tersebut meliiputi kemampuan TikTok yang dapat mengumpulkan sejumlah informasi biometrik pengguna, seperti wajah dan suara dari konten pengguna.
Advertisement
Berdasarkan laporan TechCrunch, Rabu (9/6/2021), TikTok tidak memberikan konfirmasi tentang kegunaan informasi biometrk pengguna yang dikumpulkan secara otomatis tersebut.
Akan tetapi, perusahaan mengatakan proses pengumpulan data ini akan dilakukan atas persetujuan pengguna dan jika diwajibkan secara hukum.
"Kami dapat mengumpulkan data dan informasi biometrik sebagaimana ditentukan dalam undang-undang AS, seperti sidik wajah dan sidik suara, dari User Content kamu,” kata TikTok.
"Jika diwajibkan oleh hukum, kami akan meminta izin yang diperlukan dari Anda sebelum pengumpulan semacam itu."
Ketahuan Saat iOS 14 Perkenalkan App Tracking
Sebelumnya, aplikasi tersebut diketahui telah mengumpulkan data pengguna tanpa memberi tahu mereka. Hal ini ketahuan ketika Apple meng-update iOS 14, sehingga pengguna akan diberi tahu setiap kali aplikasi mencoba membaca informasi dari clipboard pengguna.
TikTok membela keputusan tersebut dengan mengatakan tindakan itu untuk memerangi perilaku spam, tetapi kemudian dihapus.
Advertisement