Work From Bali Segera Dieksekusi di Kuartal III, Ajak Startup Unicorn Ikut Serta

Work From Bali akan berjalan secara bertahap. Bank Indonesia dan OJK menyatakan akan memulai pada awal Juli 2021. Lalu, bagaimana dengan startup unicorn?

oleh Dinny Mutiah diperbarui 11 Jun 2021, 15:26 WIB
Dua turis berjemur di pantai Kuta di pulau pariwisata Indonesia di Bali (4/1). Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang tempat produk lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. (AFP Photo/Sony Tunbelaka)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan program Work From Bali akan mulai diluncurkan secara bertahap pada kuartal III 2021. Program tersebut diharapkan bisa meningkatkan tingkat keterhunian hotel di Bali yang pada April 2021 di angka 10 persen, meningkat menjadi 30 persen.

"Menurut data, tingkat hunian kamar hotel di Bali bulan April 2021, angkanya 10 persen, turun dibandingkan bulan Maret. Rata-rata lama menginap tamu hanya 2,15 hari. Ini menunjukkan Bali butuh Work From Bali dan butuh sentuhan-sentuhan pemerintah untuk beri program kebijakan yang berpihak kepada masyarakat," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing di Jakarta, Senin (7/6/2021).

Salah satu yang sudah menyatakan kesiapan menjalankan WFB adalah Bank Indonesia. Menurut Sandi, Bank Indonesia mulai Juli secara bertahap akan melakukan kerja dari Bali, utamanya yang berada di level dewan gubernur dan beberapa biro. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Sejauh ini, ia meyakini program tersebut bisa mendongkrak perekonomian Bali yang disebutkan hinggal kuartal II masih terkontraksi di level -9,8 persen, jauh di bawah provinsi lain yang cenderung bergerak positif. Tingkat kunjungan wisatawan nusantara juga meningkat dari 2.000-2.500 orang per hari menjadi 7.000-7.500 orang per hari setelah pihaknya melaksanakan kegiatan tersebut pada kuartal I.

"Tapi, baik kementerian maupun lembaga itu persentasenya sedikit sekali dibanding dunia usaha dan profesional. Kami berharap pemerintah hanya sebagai pemicu, ini diikuti pula oleh usaha-usaha besar," imbuh Sandi.

Ia menyebut sejumlah startup unicorn di Indonesia sangat berpotensi untuk mendukung program Work From Bali. Dia mengaku rutin berkomunikasi dengan beberapa di antaranya, seperti Gojek, Tokopedia, Grab, dan Traveloka, serta perusahaan-perusahaan yang tercatat di lantai bursa untuk digandeng aktif dalam program tersebut.

"Kita harapkan agar pengelola destinasi wisata lebih inovatif, lebih kreatif, dan lebih proaktif mengajak para nomad. Saat ini, 50 persen pekerja adalah generasi milenial dan generasi Z yang sudah terbiasa remote working," imbuh dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Aktifkan MICE

Bali (Sumber: Pixabay)

Selain menargetkan para pekerja untuk beraktivitas di Bali, Kemenparekraf juga mendorong agar segala aktivitas MICE skala besar digelar di Pulau Dewata. Ia mencontohkan penyelenggaraan Arabian Travel Mart yang berlangsung hybrid sudah terselenggara di Bali, minggu lalu.

Minggu depan, ia akan meluncurkan Bali Beyond Travel Fair untuk memasarkan kembali pariwisata Indonesia ke pasar internasional. Selain itu, ia juga akan menghadiri Pesta Kesenian Bali mewakili Presiden Jokowi yang akan diselenggarakan pada 12 Juni nanti.

"Dengan panduan CHSE, event MICE kita bisa dorong diselenggarakan di Bali. Terlebih data Covid-19 terakhir menunjukkan bahwa penularan Covid di Bali berada di bawah 100. Terakhir angkanya 28 kasus baru.

Ia juga meminta dunia usaha ikut serta dalam usaha memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali. Bila program Work From Bali dan berderet MICE berhasil, Bali diyakini akan kembali memberikan sumbangsihnya bagi perekonomian Indonesia lewat pemasukan devisa dan pembukaan lapangan kerja.

"Kita pastikan pemulihan di Bali menyentuh semua kabupaten kota dengan pernyiapan rencana paket-paket wisata yang berkeadilan, dan kita harapkan bahwa Bali segera bangkit dan pulih," ujar Sandiaga.


Tetap Pantau Situasi

Menparekraf Sandiaga Uno didampingi Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf Vinsensius Jemadu. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Meski begitu, ia menegaskan program akan bisa berjalan bila situasi Covid-19 saat dimulai nanti tetap terkendali menurut data Satgas Covid-19. Ia berharap program vaksinasi yang saat ini disebut sudah sesuai rencana akan terus maju.

"Saya sangat setuju sekali program vaksinasi digenjot... Target enam juta vaksin yang harus didistribusikan, artinya tiga juta warga Bali harus divaksin. Per hari ini on target. Menuju Juli-Agustus ada kebutuhan lagi dan harus terus digenjot," sambung dia.

Di sisi lain, kehadiran ASN di Bali nanti diharapkan bisa meningkatkan kedisiplinan seluruh pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali. Pihaknya juga akan melibatkan masyarakat, seperti pecalang, untuk menegakkan penerapan protokol CHSE di destinasi-destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif.

Terlebih, Bali juga direncanakan akan menggelar uji coba pembukaan travel corridor arrangement pada Juli 2021 dengan beberapa negara, seperti Timur Tengah, Tiongkok, Rusia, dan Ukraina. "Saya tidak ingin dahului proses, biar nanti Kementerian Luar Negeri yang memberi update," Menparekraf menekankan.


Situasi Pariwisata Usai Setahun Pandemi Covid-19

Infografis . Setahun Pandemi Covid-19, Pariwisata Dunia dan Indonesia Terpuruk

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya