Sri Mulyani Siapkan Jabatan Data Scientist di Kemenkeu

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, mengatakan kementeriannya tengah menyiapkan jabatan fungsional data scientist

oleh Andina Librianty diperbarui 08 Jun 2021, 16:00 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) dan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/8/2020). Rapat di antaranya membahas perkembangan anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, mengatakan kementeriannya tengah menyiapkan jabatan fungsional data scientist. Hal ini disampaikannya saat menanggapi usulan salah satu pemenang dalam final lomba Bedah Data APB terkait kemungkinan adanya jabatan fungsional tersebut.

"Mungkin saja, kita sekarang sedang membangun itu. Nama jabatan fungsionalnya nanti kita pikirkan bersama, tapi ini memang area yang sedang disiapkan Kemenkeu," kata Sri Mulyani dalam acara tersebut pada Selasa (8/6/2021).

Menurutnya, jabatan tersebut harus ada di setiap unit tugas Kemenkeu.

"Saya meminta setiap (bagian), tidak boleh hanya hanya unit eselon 1," lanjutnya.

Namun ia menegaskan, jabatan tersebut agar nantinya tidak hanya sekadar ada. Melainkan harus ada pengetahuan dasar dan teorinya, tidak hanya tertarik pada bidang tersebut.

Selain itu, Sri Mulyani pun mengabulkan permintaan seorang pemenang lomba Bedah Data APBD untuk memperbanyak pendidikan dan pelatihan mengenai data analitik di Kemenkeu dan kementerian lain.

Sri Mulyani mengatakan, akan menambah kurikulum terkait data analitik di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).

"Permintan kamu akan saya kabulkan langsung. Hari ini saya akan minta Direktur STAN untuk kamu diminta memikirkan bagaimana kita menambahkan kurikulum mengenai data analitik di STAN. Jadi nanti saya minta pak Wamen untuk follow up," tutur Sri Mulyani.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Gelontorkan Rp 800 Triliun, Sri Mulyani Ajak Masyarakat Awasi Anggaran TKDD

Menteri Keuanga Sri Mulyani Indrawati (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, berharap masyarakat untuk lebih tahu mengenai Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD). Ini adalah salah satu instrumen penting di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Menurut Sri Mulyani, tidak mudah untuk bisa mengajak masyarakat tahu mengenai TKDD. Padahal ini penting mengingat alokasi dana TKDD yang hampir mencapai Rp 800 triliun.

Oleh sebab itu, ia berharap masyarakt berperan aktif dalam mengawasi realiasi anggaran tersebut.

"TKDD itu sebenarnya sangat penting karena sepertiga dari APBN. Poin kita adalah belanja TKDD yang mendekati Rp 800 triliun, rakyat mestinya memahami untuk bisa kemudian ikut mengawasi dan juga ikut memberikan masukan bagi Pemerintah Daerah bagaimana anggaran itu dibelanjakan," jelas Sri Mulyani dalam acara final lomba Bedah Data APBD pada Selasa (8/6/2021).

Sri Mulyani pun menyambut baik lomba Bedah Data APBD ini, yang dinilai bisa memberikan cara yang tidak biasa untuk bisa menyampaikan data-data APBD kepada masyarakat dengan mudah dicerna dan dianalisa.

"Mereka punya pemikiran dan ide-ide luar biasa. Pertama, semuanya menggunakan IT based dan data driven, dua hal yang sangat keren. Anak-anak muda terutama lebih terampil mengunakan teknologi menjadi technology savvy di dalam teknologi digital," jelasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya