Thailand Siap Tawarkan Hotel Rp14 Ribu Semalam Demi Bangkitkan Pariwisata

Rencana tarif hotel tersebut telah diajukan ke Otoritas Pariwisata Thailand dan Kementerian Pariwisata dan Olahraga.

oleh Henry diperbarui 09 Jun 2021, 04:01 WIB
Hotel Cape Fahn, resor pertama di Pulau Koh Samui, Thailand. (dok. capefahnhotel.com/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai usaha dilakukan tiap negara untuk membangkitkan kembali pariwisata mereka, begitu pula dengan Thailand.  Sebuah kelompok pariwisata di Thailand telah mengusulkan penawaran menginap di hotel seharga 1 dolar AS atau sekitar Rp14.200 dalam upaya menarik wisatawan kembali ke Phuket menjelang pembukaannya bulan depan.

Kampanye "Satu malam, satu dolar", yang diusulkan oleh Dewan Pariwisata Thailand, akan menawarkan kamar hotel tertentu kepada turis asing hanya dengan 1 dolar AS per malam, menurut publikasi perjalanan perdagangan, TTG Asia.

Dilansir dari laman Trave and Leisure, 7 Juni 2021, kamar yang memenuhi syarat yang akan disubsidi oleh pemerintah, biasanya dijual dari sekitar 1.000 hingga 3.000 Baht per malam (sekitar Rp457 ribu hingga Rp1,37 juta).

Rencana tersebut telah diajukan ke Otoritas Pariwisata Thailand dan Kementerian Pariwisata dan Olahraga untuk mendapatkan persetujuan. Jika disetujui, program itu berpotensi diperluas ke tujuan wisata populer lainnya di Thailand seperti Koh Samui atau Bangkok.

"Negara telah mengalami pandemi selama 15 bulan. Situasinya sangat sulit dan hanya pariwisata massal yang akan menyelamatkan kita," terang Presiden Tourism Council of Thailand Chamnan Srisawat.

Saksikan Video Pilihan Berikut


Pembukaan Kembali Phuket

Sebuah pantai yang kosong di Phuket, Thailand (13/9/2020). Pusat Administrasi Situasi COVID-19 Thailand pada Senin (28/9) mengatakan pihaknya akan mengizinkan lebih banyak kategori warga asing masuk ke Thailand mulai Oktober mendatang dan seterusnya. (Xinhua/Zhang Keren)

Phuket diharapkan dibuka untuk wisatawan asing yang divaksinasi pada 1 Juli 2021, menurut Otoritas Pariwisata Thailand. Kawasan itu jadi tujuan pertama di Thailand yang menyambut pengunjung tanpa persyaratan karantina. 

Phuket telah memprioritaskan vaksin dengan tujuan menginokulasi 70 persen populasi pulau sebelum dibuka kembali.

"Phuket akan menjadi tujuan percontohan untuk dibuka kembali pada kuartal ketiga bagi pengunjung asing yang divaksinasi penuh dari negara-negara berisiko rendah di bawah aturan dan peraturan yang ketat. Keselamatan adalah yang terpenting dalam pembukaan kembali Phuket," jelas Yuthasak Supasorn, gubernur TAT (Otortitas Pariwisata Thailand), dalam sebuah pernyataan.

Namun, Yuthasak menyampaikan bahwa keputusan ini akan tunduk pada situasi Covid-19 secara keseluruhan di Thailand dan dapat berubah.


Vaksinasi Massal

Foto dari udara menunjukkan sejumlah yacht di Phuket, Thailand, 14 September 2020. Pulau ini menjadi salah satu destinasi wisata pantai terbaik di dunia. (Xinhua/Zhang Keren)

Saat ditanya soal wisatawan muda yang belum mendapatkan vaksin Covid-19, Yuthasak mengatakan mereka bisa terbang bersama orangtuanya.

Phuket sendiri termasuk salah satu destinasi wisata unggulan di Thailand. Destinasi tersebut menawarkan aktivitas dan atraksi yang cukup menarik, mulai dari segi kebudayaan, kuliner, arsitektur, sampai pemandangan alam yang memukau.

Sementara, baru 1,6 persen dari 70 juta penduduk Thailand baru divaksinasi penuh. Situasi itu dikritik warganet yang mempertanyakan Phuket sebagai prioritas ketika banyak warga di wilayah berisiko lain belum menerima dosis vaksin sama sekali. Kampanye vaksinasi massal nasional di Thailand baru saja dimulai pada Senin, 7 Juni 2021.


Kenali 4 Risiko Mobilitas Saat Liburan untuk Cegah Covid-19

Infografis Yuk Kenali 4 Risiko Mobilitas Saat Liburan untuk Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya