Liputan6.com, Jakarta Sebuah video diunggah oleh akun Twitter milik Pol PP Banyumas mendadak viral. Video tersebut menampilkan pembubaran lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar alun-alun Kota Purwokerto oleh petugas Satpol PP dan petugas Damkar Kabupaten Banyumas.
Video tersebut sudah ditonton lebih dari 6,8 ribu penayangan. Video tersebut makin menjadi sorotan setelah diunggah oleh akun gosip Instagram @lambe_turah dan telah ditonton hingga 2,6 juta kali dan mendapat ribuan komentar.
Baca Juga
Advertisement
"Personel dari Satuan Polisi Pamong Praja Banyumas diturunkan untuk membubarkan Pedagang Kaki Lima yang berada di sekitaran Alun-alun Purwokerto pada Sabtu 5 Mei 2021."
"Pembubaran dibantu pula oleh Pemadam Kebakaran Kabupaten Banyumas. Setelah mereka dibubarkan stand dan gerobak PKL juga disemprot dengan cairan disinfektan dari mobil Pemadam Kebakaran," tulis akun @lambe_turah pada caption yang dikutip Liputan6.com pada Selasa (8/6/2021).
Lokasi Penertiban
Berdasarkan unggahan tersebut, aksi penertiban dilakukan di sekitar Alun-alun Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada Sabtu (5/6/2021). Hal itu disampaikan pada keterangan video yang diunggah.
"Sabtu (5/6/21), Satpol PP Kab Banyumas melaksanakan Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jl Pengadilan Alun Alun Purwokerto dan di depan BNI 46 Purwokerto menggunakan water spray dr unit kendaraan Damkar Kab Banyumas. Selama Penertiban berlangsung aman dan tertib," tulis akun Twitter @PolPPBanyumas.
Advertisement
Disemprot Disinfektan
Dalam video tersebut, terlihat petugas Satpol PP dibantu oleh pemadam kebakaran menyemprot disinfektan ke lapak PKL. Para pedagang kaki lima dibubarkan sebagai upaya penertiban.
Tampak pemadam kebakaran menyemprotkan disinfektan ke arah gerobak para pedagang. Para PKL tersebut sudah diperingatkan untuk pindah, tapi selalu mengulur waktu.
Menimbulkan Kerumunan
Di tengah pandemi Covid-19, PKL di alun-alun dianggap menimbulkan kerumunan. Sehingga Satpol PP menindak tegas pembubaran lapan PKL tersebut.
Video tersebut pun menuai polemik dari publik dan berbagai komentar pun dilontarkan warganet. Mereka merasa kasihan dengan para PKL yang disemprot disinfektan dan kehilangan gerobaknya.
"Mungkin sudah dengan berbagai cara komunikasi namun membandel kalo langsung gini kayanya kok bisa jadi hanya untuk keperluan konten," tulis akun @AfriliantoFitri.
"Lebih baik menertibkan dengan cara baik2, mereka sedang mencari rezeki. Bukan gitu konsepnya pak. Punya perasaan belas kasih dikit lah pak," tulis akun @taktungtang.
"Bayangin bapak/ ibu yg jualan pulang dalam keadaan basah kuyub, dagagan ancur, terpopoh tanpa bawa uang disambut keluarga di rumah. Nangis gw klo jd anaknya," ungkap akun @cakecakwe.
Advertisement