Analis Sebut Cadangan Devisa hingga Inflasi AS Bikin IHSG Turun 1,16 Persen

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,16 persen atau 70,56 poin ke posisi 5.999 pada perdagangan Selasa, 8 Juni 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Jun 2021, 20:22 WIB
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan pada perdagangan saham Selasa (8/6/2021). Aksi jual investor asing hingga cadangan devisa Mei 2021 yang merosot menjadi sentimen negatif untuk IHSG.

Mengutip data RTI, IHSG melemah 1,16 persen atau 70,56 poin ke posisi 5.999. Indeks saham LQ45 merosot 1,29 persen ke posisi 894,83. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada Selasa pekan ini, IHSG berada di posisi tertinggi 6.075 dan terendah 5.992. Sebanyak 349 saham melemah sehingga menekan IHSG. 168 saham menguat dan 130 diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 13.19.701 kali dengan volume perdagangan 30,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,1 triliun. Investor asing jual saham Rp 310,71 miliar di pasar reguler.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham IDXTechno naik 13,41 persen dan catat penguatan terbesar. Sementara itu, sektor saham IDXHealth melemah 2,41 persen, sektor saham IDXNoncylical tergelincir 1,81 persen dan sektor saham IDXBasic turun 1,55 persen.

Analis PT Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas menuturkan, tekanan IHSG didorong rilis cadangan devisa Indonesia turun menjadi USD 136,40 miliar pada Mei 2021 dari USD 138,80 miliar pada April 2021.

Sedangkan dari eksternal, menurut Sukarno, pelaku pasar lebih berhati-hati akan rilis data inflasi Amerika Serikat pada akhir pekan ini. Selain itu, pelaku pasar juga mencermati potensi taper tantrum atau pengetatat kebijakan dengan mengurangi pembelian obligasi.

"Ada potensi, maka pasar cenderung wait and see sekarang ini," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Top Gainers dan Losers

Pejalan kaki duduk di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang catat top gainers antara lain:

- Saham BHIT naik 29,27 persen

- Saham GOLD naik 25 persen

- Saham ARTA naik 25 persen

-Saham PUPD naik 25 persen

-Saham FUJI naik 24,78 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham CASH melemah 10 persen

-Saham ARGO melemah 6,98 persen

-Saham PURI melemah 6,97 persen

-Saham GGRP melemah 6,96 persen

-Saham KONI melemah 6,95 persen


Aksi Investor Asing

Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham ASII senilai Rp 65,8 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 46,9 miliar

-Saham ITMG senilai Rp 29,8 miliar

-Saham UNTR senilai Rp 27 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 20,8 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham AMRT senilai Rp 98,3 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 56,1 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 52,4 miliar

-Saham TOWR senilai Rp 50,3 miliar

-Saham MIKA senilai Rp 27,9 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya