Liputan6.com, Jakarta - Tak disangka, dalam sebuah produk otomotif berstatus premium ternyata ada komponen yang dikerjakan oleh tangan terampil anak bangsa. Komponen itu adalah speaker untuk mendukung sistem audio mobil.
Adalah CV Sinar Baja Electric (SBE) lah yang melakukan itu. Produsen speaker lokal asal Surabaya tersebut telah mengekspor produknya ke berbagai negara di kawasan Asia, Australia, Eropa, bahkan Amerika.
Advertisement
Honda, Hyundai, Yamaha, Harman Revel, tercatat sebagai merek besar yang menggunakan speaker garapan lokal tersebut. Tak cuma itu, Bentley, merek mobil premium asal Inggris juga menjadi pelanggannya.
"Kami mengapresiasi kinerja perusahaan yang tidak hanya sukses menembus pasar ekspor. Tetapi juga dapat memperoleh kepercayaan brand besar di level internasional. Ini mencerminkan kualitas tinggi dari produk-produk perusahaan di Indonesia. Pelanggan perusahaan ada juga yang bermain di segmen luxury. Yang menunjukkan bahwa produk dalam negeri juga dapat bersaing di kategori high-end itu," kata Menperin Agus Gumiwang saat mengunjungi pabrik SBE di Surabaya beberapa waktu lalu.
Untuk diketahui, SBE memiliki kapasitas produksi 12 juta unit per tahun. Dengan produk yang mencakup Hi-End Audio, Professional Audio dan Car Audio.
Perusahaan membuat speaker dengan merek sendiri maupun subkontrak (OEM). Nah, di sisi lain, nilai impor produk speaker pada tahun 2020 masih cukup tinggi, sekitar US$ 74 Juta. Namun angkanya menurun dari impor 2019 yang mencapai US$ 115 Juta.
Agus sepakat pemerintah ingin mendukung industri speaker dalam negeri agar dapat lebih diterima di pasar domestik. Mengingat sekitar 40 persen produk sudah tembus di pasar ekspor.
Ke depan, lokal audio ini didorong untuk menyuplai industri-industri pengguna. Misalnya sektor otomotif, televisi, maupun ponsel. Hal ini diharapkan dapat memberikan elek lebih besar untuk perekonomian nasional.
Sebagai contoh, saat ini, suplai ke industri otomotif masih relatif kecil dan seyogianya diupayakan untuk ditingkatkan. Selain itu, Menperin ingin mendorong agar produk speaker ini dapat masuk ke industri produk-produk high-tech. Seperti ponsel atau earphone.
Pemerintah menjabarkan, saat ini menggunakan pendekatan local purchase bagi industri agar dapat memperoleh insentif. Sekaligus membentuk pasar bagi produk-produk komponen seperti speaker. Sehingga dapat menambah penggunaan barang-barang dalam negeri agar bisa masuk ke supply chain lebih besar.
Industri speaker dalam negeri mulai meningkatkan utilitas produksi setelah terdampak pandemi Covid-19. SBE, salah satu produsen speaker dalam negeri, juga berangsur dapat mengembalikan utilitasnya. Kemudian berupaya untuk terus memperluas bisnis.
"Dalam kondisi yang menantang bagi industri saat ini. Kementerian Perindustrian bakal terus mendukung para pelaku industri. Salah satunya dengan pelaksanaan program substitusi impor untuk mempercepat pemulihan utilitas produksi industri. Pemerintah terus memprioritaskan produk-produk yang sudah dapat diproduksi secara lokal. Sehingga dapat lebih diserap oleh pasar dalam negeri," klaim Agus Gumiwang.
Bersaing di Pasar Global
Tersedianya jumlah komponen speaker untuk produk mobil di dalam negeri tentu dapat meningkatkan daya saing produk mobil dalam negeri.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier menyampaikan. Betapa pentingnya pendalaman struktur industri agar mampu bersaing di pasar global.
"Jadi, industri produk hilir yang didukung dengan tersedianya industri hulu dan antara tentu akan menghasilkan produk dengan daya saing tinggi. Karena, tidak lagi bergantung pada komponen impor. Efisiensi biaya dalam memperoleh bahan baku atau komponen ini akan menjadi nilai tambah bagi produk dalam negeri ketika harus bersaing di pasar ekspor," ujar Taufiek.
Hingga saat ini SBE telah memproduksi Car Audio yang digunakan oleh produsen mobil merek Jepang maupun Eropa. Konon kualitas produk telah memenuhi standar internasional. Bahkan didukung dengan kegiatan riset maupun pengembangan kuat.
Ini menjadi kunci keberhasilan perusahaan dalam menjaga kepercayaan pelanggannya. Sebagai upaya meningkatkan kualitas dan menurunkan ongkos produksi. Mereka melakukan pengembangan dengan konsep vertical integration atau memproduksi komponen utama secara mandiri.
Sebagai contoh, beberapa komponen utama speaker yang sudah dapat diproduksi antara lain: voice coil, steel chassis, cone, spider, dustcap dan bagian lain.
Betapa pentingnya pendalaman struktur industri audio, untuk dapat menggali potensi market di Indonesia. “Pendalaman struktur industri akan meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas dalam menjalankan proses produksi. Industri dapat lebih leluasa dalam mendesain produk yang diinginkan pasar. Sebab didukung dengan pembuatan komponen yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan itu,” pungkas Dirjen ILMATE.
Sumber: Oto.com
Advertisement