Liputan6.com, Jakarta Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seorang remaja untuk merokok, baik rokok konveksional maupun rokok elektronik. Mulai dari rasa ingin tahu, coba-coba, pelarian, ajakan teman, mengatasi stres hingga supaya terlihat lebih matang dan dewasa. Begitu disampaikan dokter spesialis kedokteran jiwa Tribowo Tuahta G.
Menurutnya, rokok elektronik menyebabkan efek metabolik dan efek endokrin dari nikotin yang ada pada rokok.
Advertisement
"Efeknya seperti meningkatkan kecepatan metabolisme, sehingga konsekuensinya pada selera makan dan berat badan menurun. Nikotin juga meningkatkan lipolisis-meningkatkan kadar LDL (kolesterol jahat) dan mengurangi kadar HDL (kolesterol baik)," jelasnya dalam Webinar Hari Tanpa Tembakau Sedunia dengan tema “Commit to Quit”, ditulis Kamis (10/6/2021).
Simak Video Berikut Ini:
Efek lainnya
Ada juga, lanjut dr Tri, efek meningkatkan kondisi hiperkoagulabel--meningkatkan aktivasi oplatelet yang berhubungan dengan disfungsi endothel, meningkatkan faktor VII dan fibrinogen plasma yang terkait dengan peningkatan risiko penyakit arteri koroner.
"Efek lainnya, menurunkan produksi insulin (kadar gula di atas normal), meningkatkan produksi hormon (mengubah mood, berperan osteoporosis dan menyebabkan toleransi terhadap nikotin), melepaskan endorphin (mengurangi rasa nyeri, meningkatkan risiko arthritis inflamasi), menekan estrogen (meningkatkan risiko osteoporosis)," ujarnya.
Advertisement
Bahaya munculnya efek intoksikasi
Tak hanya itu, dr Tri menekankan bahaya munculnya efek intoksikasi saat menggunakan nikotin, yaitu berupa rasa nikmat, relaksasi, berkurangnya stres, meningkatnya kewaspadaan, meningkatnya konsentrasi dan perubahan mood. Dan adanya efek withdrawal/putus zat yaitu perokok akan mengalami masa tak nyaman ketika berhenti atau mengurangi rokok.
dr Tri mengingatkan juga akan efek kandungan rokok elektronik seperti vegetable glyserin dan propylene glycol yang menyebabkan iritasi pernapasan, partikel metalik yang menimbulkan efek toksik pada organ vital serta perasa yang mengakibatkan inflamasi.
Infografis Pro-Kontra Larangan Iklan Rokok di Internet
Advertisement