Cerita Petani Sumut Rasakan Manfaat KUR Sektor Pertanian dari Kementan

Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen terus mendukung petani Indonesia dalam meningkatkan produktivitas tani. Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui program pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian.

oleh Reza Efendi diperbarui 09 Jun 2021, 17:31 WIB
Ilustrasi petani yang sedang panen. (dok. Instagram @sadamtri_ / https://www.instagram.com/p/CL8n4aTnOur/?igshid=jy89quxs2xpf / Melia Setiawati)

Liputan6.com, Tapanuli Selatan Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen terus mendukung petani Indonesia dalam meningkatkan produktivitas tani. Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui program pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian.

Program KUR Pertanian sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh para petani, seperti yang dirasakan oleh para petani di Desa Pinagar, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Ada 3 petani yang mengajukan dan mendapatkan manfaat KUR Pertanian di desa tersebut. Salah satunya seorang debitur di Desa Pinagar adalah Syaiful Siregar yang sudah 2 kali menggunakan KUR Pertanian untuk usahanya.

"Saya ambil Rp 10 juta. Masa pembayaran 2 tahun. Jadi, saya bayar sekitar Rp 400 ribu setiap bulannya. Tahun ini saya ikut lagi," kata Syaiful, Rabu (9/6/2021).

Diungkapkan Syaiful, dirinya memilih kembali ikut program KUR Pertanian karena merasa sangat terbantu untuk modal beternak. Setelah sebelumnya untuk bertani kopi, kini ia mengajukan KUR untuk modal beternak kambing.

"Sangat membantu, saya bisa mengembangkan usaha ternak dengan dana dari KUR tersebut. Bunganya kecil, sehingga tidak terlalu berat bayar tiap bulan," ungkapnya.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pinjaman Tanpa Agunan

Ilustrasi lahan pertanian. (Dok. Kementan)

Sementara warga lain yang menggunakan KUR Pertanian adalah Juliani, yang mendapatkan pinjaman tanpa agunan.

"Saya hanya Rp 3 juta untuk pupuk padi, jadi tidak pakai agunan," ujarnya.

Juliani juga bersyukur bisa memperoleh pinjaman KUR saat tidak memiliki uang untuk membeli pupuk sawahnya. Selain itu, bunga KUR yang kecil juga membuat cicilannya tidak terlalu berat baginya.

"Cicilannya ringan, tidak terlalu berat bagi saya," ucapnya.

Selain program KUR Pertanian dari Kementan yang dirasakan manfaatnya oleh petani, terdapat program lain seperti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang diikuti oleh mereka, karena menurut mereka telah terbukti sangat membantu sektor pertanian.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya