Liputan6.com, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) ikutan menawarkan jual beli emas selain jasa gadai. Harga emas di BUMN ini berubah mengikuti gerak pasar setiap harinya.
Ada beberapa jenis emas yang dijual Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini. Terdapat emas Antam dan emas Retro. Selain itu juga terdapat emas Batik dan emas UBS. Semua jenis emas ini hanya tersedia di outlet Pegadaian.
Advertisement
Setiap harinya harga emas yang dijual terus berubah. Pada, Kamis, 10 Juni 2021, harga beberapa jenis produk emas di Pegadaian terpantau turun.
Berikut ini daftar lengkap dan terbaru harga emas PT Pegadaian (Persero) pada 10 Juni 2021:
Harga Emas Antam
- 0, 5 gram = Rp 553.000
- 1 gram = Rp 1.000.000
- 2 gram = Rp 1.936.000
- 3 gram = Rp 2.877.000
- 5 gram = Rp 4.760.000
- 10 gram = Rp 9.460.000
- 25 gram = Rp 23.519.000
- 50 gram =Rp 46.955.000
- 100 gram = Rp 93.827.000
- 250 gram = Rp 234.290.000
- 500 gram = Rp 468.360.000
- 1000 gram = Rp 936.676.000
Harga Emas Antam Retro
- 0, 5 gram = Rp 519.000
- 1 gram = Rp 972.000
- 2 gram = Rp 1.925.000
- 3 gram = Rp 2.859.000
- 5 gram = Rp 4.751.000
- 10 gram = Rp 9.444.000
- 25 gram = Rp 23.474.000
- 50 gram = Rp 46.863.000
- 100 gram = Rp 93.642.000
Harga Emas Antam Batik
- 0,5 gram = Rp 626.000
- 1,0 gram = Rp 1.157.000
- 8,0 gram = Rp 8.742.000
Harga Emas UBS
- 0,5 gram = Rp 518.000
- 1 gram = Rp 970.000
- 2 gram = Rp 1.925.000
- 5 gram = Rp 4.756.000
- 10 gram = Rp 9.462.000
- 25 gram = Rp 23.607.000
- 50 gram = Rp 47.117.000
- 100 gram = Rp 94.196.000
- 250 gram = Rp 235.420.000
- 500 gram = Rp 470.286.000
- 1000 gram = Rp 939.554.000
Reporter: Anisa Aulia
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Emas Bergerak Tipis Menanti Data Inflasi AS
Harga emas bergerak tipis pada perdagangan Rabu karena investor menantikan data inflasi AS yang dapat membentuk arah kebijakan moneter Federal Reserve.
Dikutip dari CNBC, Kamis (10/6/2021), harga emas di pasar spot turun 0,1 persen pada level USD 1.891,05 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS naik 0,1 persen pada USD 1.895,50.
"Fundamental yang mendasari tetap menguntungkan untuk logam mulia karena The Fed tampaknya 'keras kepala' dan berpegang pada gagasan bahwa tren inflasi saat ini bersifat sementara dan dengan demikian kemungkinan akan menjaga kebijakan moneter yang longgar untuk saat ini," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.
Meskipun mungkin ada reaksi pasar spontan jika inflasi berjalan lebih panas dari yang diharapkan. "The Fed kemungkinan akan tetap berpegang pada pandangannya bahwa setiap lompatan bersifat sementara," tambah Meger.
Pedagang akan memindai laporan indeks harga konsumen AS hari Kamis untuk mencari tanda-tanda bahwa Fed mulai mundur dari kebijakan moneter ultra-longgarnya. Pelaku pasar juga menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa pada hari yang sama.
“Satu elemen utama yang mendukung gagasan The Fed bahwa inflasi akan bersifat sementara, adalah bahwa dari basis historis, imbal hasil treasury tidak menunjukkan tekanan inflasi,” kata Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff.
Advertisement
Harga Bahan Mentah
Wyckoff menambahkan, bagaimanapun, bahwa melonjaknya harga bahan mentah merupakan indikasi tren inflasi, juga mendukung emas.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang kemungkinan didorong oleh stimulus besar dari bank sentral dan pemerintah di seluruh dunia.
Tetapi harga emas semakin rentan terhadap kemunduran jangka pendek karena arus spekulatif sekarang melambat di samping arus fisik di tengah pertempuran India melawan COVID-19 dan memudarnya permintaan China, tulis TD Securities dalam sebuah catatan.
Selain harga emas, harga perak naik 0,8 persen menjadi USD 27,86 per ounce, paladium turun 1,2 persen menjadi USD 2.773,94. Sementara platinum turun 1,2 persen menjadi USD 1.148,07.