Pemprov DKI Akui Klaster Penularan Covid-19 Bermunculan Pasca Libur Lebaran

Pemprov DKI melalui Dinas Kesehatan Jakarta akui banyak klaster penularan Covid-19 bermunculan pasca libur Lebaran.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jun 2021, 12:42 WIB
Warga mengikuti tes usap (swab test) COVID-19 di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Senin (19/10/2020). Pemprov DKI dan DPRD DKI Jakarta berencana mengatur sanksi denda Rp 5juta bagi warga yang menolak rapid test maupun swab test atau tes PCR (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Pemprov DKI melalui Dinas Kesehatan Jakarta akui banyak klaster penularan Covid-19 bermunculan pasca libur Lebaran.

Tercatat ada 800 klaster baru yang diperkirakan ada sekitar 1.400 orang terpapar Covid-19.

"Kalau yang 800-an itu yang punya riwayat perjalanan luar kota masa libur lebaran," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, saat dikonfirmasi Kamis (10/6).

Dwi menjelaskan, mayoritas klaster Covid-19 ini kecil. Yang dimaksudnya adalah satu orang hanya menularkan dua sampai tiga orang dalam satu kelompok.

Namun, jumlahnya masif, sehingga berkontribusi dengan catatan kasus positif Covid-19. Terbukti, 800 klaster tersebut berada di seluruh 5 kota administrasi Jakarta; Jakarta Barat, Timur, Utara, Pusat, dan Selatan.

"Riwayat melakukan kegiatan bareng-bareng. Silaturahmi warga, kemudian ada yang memang riwayat perjalanan," jelas Dwi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sudah Ada yang Sembuh

Meski demikian, Dwi menuturkan, dari sejumlah klaster itu sudah ada yang sembuh.

"Sudah ada yang sembuh. Dan masih ada yang isolasi," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya