Liputan6.com, Jakarta - Hingga Juni 2021, sejumlah perusahaan menyelenggarakan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Saat ini ada 20 emiten yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data per 8 Juni 2021, BEI menyebutkan ada 21 perusahaan yang ada dalam pipeline IPO BEI.
Sejalan dengan tingginya animo penerbitan saham baru di tahun ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan 54 saham baru untuk melakukan pencatatan perdana atau Initial Public Offering (IPO). Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi mengatakan, angka tersebut lebih tinggi dibandingkan saham baru yang tercatat pada 2020.
Advertisement
"Kami optimis dan mengubah target pencatatan IPO baru untuk tahun ini melampaui angka tahun lalu. Di mana tahun lalu tercatat 51 saham baru, dan total ada 66 efek baru, jadi di luar shama ada yang lain,” kata Hasan seperti dikutip, Kamis (10/6/2021).
Sebelumnya, BEI menargetkan jumlah perusahaan yang akan melantai pada 2021 sebanyak 30 perusahaan. Namun, seiring dengan tingginya animo IPO di tahun ini, BEI optimistis dan mengubah target menjadi 54 saham baru di tahun ini.
Dilansir dari keterbukaan informasi BEI, berikut Liputan6.com telah merangkum daftar perusahaan yang melaksanakan IPO hingga semester I-2021:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Januari
- PT FAP AGRI Tbk (FAPA)
Emiten dengan kode saham FAPA ini menjadi perusahaan pertama yang mencatatkan saham di 2021, yakni pada 4 Januari lalu. Perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan dan industri kelapa sawit ini, telah menawarkan 544.411.800 saham perdana atau sebesar 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Harga saham yang ditawarkan Rp 1.840 per lembar. Dana hasil IPO tersebut digunakan untuk pembayaran hutang bank. Adapun nilai emisi seluruhnya mencapai Rp 1.001.717.712.000 atau Rp 1 triliun. FAPA menunjuk PT BCA Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
- PT DCI Indonesia Tbk (DCII)
Pada 6 Januari, PT DCI Indonesia Tbk mencatatkan saham perdana dengan kode DCII. Jumlah saham yang dicatatkan 2.383.745.900 saham, terdiri dari saham pendiri 2.026.184.000 dan penawaran umum saham perdana 357.561.900.
Harga saham perdana yang ditawarkan Rp 420 dengan nilai nominal Rp 125. Total dana yang diraup Rp 150,17 miliar. PT Buana Capital Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Adapun dana IPO sekitar 80 persen untuk belanja modal berupa low voltage panel sebanyak 51 unit. Peralatan ini bagian dari elektrikal pusat data keempat. Sedangkan sisanya untuk modal kerja.
- PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS)
DGNS menjadi perusahaan tercatat ketiga di tahun ini, tertanggal 15 Januari 2021. Perusahaan layanan kesehatan itu melepas 250 juta saham atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Setiap saham ditawarkan dengan harga Rp 200. Sehingga, total dana yang dikantongi dari IPO mencapai Rp 50 miliar.
Dalam prospektusnya dijelaskan, sebagian besar dana IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha. Rinciannya, 42,6 persen untuk pembangunan laboratorium utama serta pembangunan cabang di Makassar, Surabaya, dan Medan. Ketiga ekspansi ini diharapkan selesai pada 2021.
Selain itu, Diagnos Laboratorium Utama akan mengoptimalkan operasional di laboratorium yang sudah ada dan membeli kendaraan. Lalu, sebesar 57,4 persen dana IPO akan digunakan untuk modal kerja. Diagnos Laboratorium Utama menggandeng PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai pelaksana emisi efek dalam proses IPO.
Advertisement
Februari
- PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk (BANK)
PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk menjadi emiten pertama yang IPO pada Februari. Perseroan menetapkan harga saham perdana Rp 103 per saham saat IPO. Harga saham perdana tersebut di rentang bawah yang ditawarkan antara Rp 103-Rp 105 per saham.
Perseroan menawarkan 5 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100. Total dana yang diraup dari IPO sekitar Rp 515 miliar. 60 persen dana IPO ini digunakan perseroan untuk biaya pemeliharaan IT dan penunjangnya. Sisanya, 40 persen akan digunakan untuk modal kerja lainnya seperti biaya pemasaran, sewa dan biaya lain-lain. Dalam melakukan IPO tersebut, perseroan menunjuk PT NH Korindo Sekuritas.
- PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE)
Perseroan menggelar IPO di hari yang sama dengan BANK, yakni pada 1 Februari 2021. Perseroan menawarkan 457,50 juta saham dengan nilai nominal Rp 40 ke publik. Total dana diraup dari hasil penawaran saham perdana Rp 46,26 miliar.
Mengutip berbagai sumber, dana hasil IPO antara lain digunakan untuk investasi penambahan tanah beserta bangunan untuk toko dan gudang sekitar 91,7 persen. Lalu sekitar 8,3 persen akan digunakan untuk modal kerja seperti pembelian barang persediaan dan pembayaran utang usaha untuk memenuhi kebutuhan operasional. Perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT Investindo Nusantara Sekuritas untuk IPO.
- PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU)
Pada hari berikutnya, 2 Februari 2021, WMUU melepaskan sebanyak 1,94 miliar saham atau setara dengan 15 persen kepemilikan saham saat IPO. Jumlah ini lebih rendah dari rencana perusahaan semula, setelah sebelumnya menurut rencana akan dilepas sebanyak-banyaknya 5,92 miliar atau 35 persen setelah penawaran umum seharga Rp 180 per saham. Dengan demikian perusahaan memperoleh dana segar senilai Rp 349,41 miliar.
Perusahaan menunjuk penjamin pelaksana efek yakni PT CIMB Niaga Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, dan PT Samuel Sekuritas Indonesia.
Perseroan akan menggunakan dana IPO sebesar 74,3 persen untuk ekspansi perseroan dengan menambah serta memperluas sarana produksi seperti pembangunan fasilitas Breeding PS Farm berlokasi di Gunungkidul, Yogyakarta, pembangunan fasilitas layer commercial farm di Klaten, Jawa Tengah, pembangunan fasilitas hatchery di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dan pembangunan fasilitas Broiler Commercial Farm di Wonogiri, Jawa Tengah.
Selain itu, perseroan juga akan membangun fasilitas slaughterhouse di Cianjur, Jawa Barat dengan target operasi pada Maret 2021, dan membangun fasilitas Feedmill di Ngawi, Jawa Timur. Dana IPO sekitar 25,7 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan seperti membeli bahan baku feedmill dan pembelian ayam broiler.
- PT Indointernet Tbk (EDGE)
Dengan kode saham EDGE, Indointernet menjadi perusahaan tercatat baru ketujuh yang melantai di bursa pada tahun ini per 8 Februari 2021. Adapun harga penawaran saham EDGE adalah Rp 7.375 dengan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 404.050.000 lembar saham. Dengan begitu, kapitalisasi pasarnya sebesar Rp 2,97 triliun.
Dalam IPO ini, Indointernet akan menawarkan 80,81 juta lembar saham. Total dana yang diraih mencapai Rp 595,97 miliar.
Perusahaan official partner Alibaba Cloud dan Google Cloud itu akan menggunakan sekitar 90 persen dana hasil IPO untuk tambahan setoran modal kepada EDGE, yang selanjutnya akan digunakan untuk pembangunan edge data center (EDC). Bertindak sebagai penjamin emisi efek adalah PT BCA Sekuritas.
Maret
- PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ)
Beranjak dari bulan kasih sayang, UNIQ meraup dana Rp 35,4 miliar dari hasil penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) yang diselenggarakan pada 8 Maret lalu. Perseroan menawarkan 300 juta saham baru dalam rangka IPO atau setara dengan 9,56 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Saham baru itu ditawarkan pada harga Rp 118 per saham.
Adapun dalam proses IPO, Ulima Nitra menggandeng PT Surya Fajar Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efeknya.
Mengutip prospektusnya, dana yang dihimpun dari IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi yang berhubungan dengan penawaran umum perdana, seluruhnya digunakan untuk modal kerja (biaya operasional) perusahaan.
Selain itu, mengingat bisnis perusahaan yang terbilang human capital intensive dengan karyawan mencapai 856 orang, dana hasil IPO juga akan dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan seperti biaya mess, makan karyawan dan perjalanan dinas, serta kebutuhan operasional lainnya.
- PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS)
Pada 10 Maret 2021, Perseroan menawarkan saham perdana 2 miliar unit dengan nilai nominal saham Rp 50. Harga penawaran saham perdana ditetapkan Rp 100 per saham. Sehingga perseroan meraup dana Rp 200 miliar dari IPO. Perseroan telah menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Dana hasil IPO akan digunakan untuk pembelian satu bidang tanah milik PT Subang Terus Mebangun sebanyak 53,67 dan 46,33 persen untuk belanja modal.
- PT Sunter Lakeside Hotel Tbk (SNLK)
Perseroan mencatatkan saham perdana di Bursa pada 29 Maret 2021 dengan kode SNLK. Perseroan merupakan emiten ke-10 yang mencatatkan saham pada 2021.
Perseroan telah menawarkan saham perdana sebanyak 150 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 ke publik. Harga saham perdana SNLK yang ditetapkan Rp 150 per saham. Total dana yang diraup dari hasil penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 22,50 miliar.
Perseroan berencana mengembangkan fasilitas utama dan fasilitas penunjang hotel dan juga melalui program renovasi long stay room yang akan dilaksanakan dalam dua tahun.
Mengutip prospektusnya, dalam rangka pengembangan tersebut, manajemen mengungkapkan 32,2 persen dari dana yang dihimpun itu akan terserap pada 2021. Sementara 67,78% persen dana sisanya akan digunakan pada 2022.
- PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX)
Pada akhir Maret, ada PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk yang tercatat sebagai emiten ke-11 di BEI pada 2021. Perseroan telah menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan melepas 333.333.300 unit saham dengan nilai nominal saham Rp 25. Perseroan menetapkan harga penawaran saham Rp 250. Total dana yang akan diraup dari IPO sebesar Rp 83,33 miliar.
Dana IPO sebesar 58 persen akan digunakan sebagai modal kerja untuk pemesanan bahan baku/komponen laptop dan 42 persen akan digunakan untuk melunasi pembelian kantor, gudang, dan pabrik (tanah dan bangunan) untuk kegiatan operasional perusahaan.
Perseroan juga menawarkan warna seri I sebanyak 166.666.650 yang menyertai saham baru atau sebesar 16,67 persen dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksanaan waran Rp 750.
Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang dua saham baru perseroan berhak memperoleh satu waran seri I.
Advertisement
April
- PT Imago Mulia Persada Tbk (LFLO)
Pada 7 April 2021, PT Imago Mulia Persada Tbk resmi melantai di BEI dengan kode perdagangan FLFO. Perseroan telah menawarkan 300 juta saham ke publik dalam rangka penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan harga perdana Rp 100.
Dana yang dihimpun dari IPO sebesar Rp 30 miliar. Selain itu, sebagai pemanis bagi investor yang hendak berinvestasi melalui Penawaran Umum ini, PT Imago Mulia Persada Tbk juga menerbitkan waran dengan jumlah sebanyak 350.000.000 lembar waran.Dana yang didapatkan dari pelaksanaan waran tersebut akan digunakan untuk modal kerja. Sementara itu, dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam bentuk pembelian persediaan dan biaya pemasaran.
Selain itu, pembukaan showroom baru yang akan dibuka di salah satu kota besar di Indonesia serta membangun platform online yang berfungsi untuk meningkatkan brand awareness, dan juga user experience yang diharapkan berkontribusi terhadap penjualan perseroan yang lebih efektif.
- PT Fimperkasa Utama Tbk (FIMP)
PT Fimperkasa Utama Tbk mencatatkan saham perdana dengan kode saham FIMP. Saham yang dicatatkan sekitar 400.000.000 atau 400 juta saham.
Perseroan telah menawarkan saham melalui penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sebanyak 160 juta saham dengan nilai nominal Rp 50. Jumlah saham yang ditawarkan itu 40 persen dari total modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Harga perdana Rp 125 per saham. Total dana yang diraup dari IPO sebesar Rp 20 miliar.
Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 40 juta waran seri I. Waran seri I diberikan kepada setiap pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan secara cuma-cuma dengan ketentuan setiap pemegang empat saham yang namanya tercatat dalam DPS penjatahan akan memperoleh satu waran seri I.
Waran seri I merupakan efek yang memberikan hak kepada pemenangnya untuk membeli saham perseroan dengan nilai nominal Rp 50 setiap saham dengan harga pelaksanaan Rp 150 per saham.
Dana hasil IPO antara lain sekitar 42,5 persen digunakan untuk modal kerja guna mendukung pembiayaan proyek perseroan seperti pembayaran kepada pemasok, biaya pemasaran, biaya operasional dan mendukung kegiatan usaha perseroan.
Sedangkan sisanya 17,5 persen untuk pembayaran sebagian pokok pinjaman berulang PT Bank Pan Indonesia Tbk, dan sekitar 40 persen untuk pembelian kendaraan dan alat berat yang digunakan untuk menunjang kegiatan usaha cut and fill. Adapun dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja.
- PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG)
Perseroan telah melepas 866,20 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 dalam rangka IPO. Jumlah saham yang ditawarkan itu 4,36 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh penawaran umum yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 200.
Jadi total dana diraup dari IPO sebesar Rp 173,24 miliar. Demikian mengutip dari keterangan tertulis perseroan, Senin, 12 April 2021.
Dana yang diperoleh dari penawaran umum digunakan untuk meningkatkan penyertaan modal pada Perusahaan Anak, yaitu PT Agro Multi Persada (AMP) yang kemudian akan disalurkan kepada Perusahaan Anak AMP, yaitu PT Sukses Karya Mandiri (SKM) untuk belanja modal dan modal kerja sehubungan dengan pembangunan pabrik SKM di Kalimantan Tengah. Selain itu, Perseroan juga akan dengan menggunakan sisa dana untuk modal kerja berupa pembelian pupuk.
- PT Nusa Palapa Gemilang Tbk (NPGF)
Perseroan resmi mencatatkan sahamnya di Bursa pada 14 April. NPGF merupakan emiten ke-15 yang mencatatkan sahamnya di BEI sepanjang 2021.
Dalam penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO), NPGF melepas 648,04 juta saham baru atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran sebesar Rp 100.
Dalam aksi korporasi ini, emiten yang bergerak di bidang produksi, pemasaran dan perdagangan pupuk buatan majemuk hara makro primer tersebut menerima dana segar sebesar Rp 64,8 miliar. Rencananya, sekitar 82 persen dari dana IPO tersebut akan digunakan untuk untuk akuisisi lahan.
Sisanya, sebanyak 17 persen akan digunakan untuk pelunasan pembelian mesin produksi, dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja yaitu pembelian bahan baku produksi.
Mei
- PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY)
Melalui IPO, perusahaan yang dipimpin selebriti Wulan Guritno ini mendapatkan dana segar sebesar Rp 33,75 miliar. Dana itu didapat setelah LUCY melepas 337.500.000 saham biasa, setara 32,61 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan.
Adapun harga penawaran sebesar Rp 100 per saham. Salah satu penggunaan dana hasil IPO ini akan digunakan LUCY untuk menambah gerai baru. LUCY berniat membuka 7 gerai baru dengan konsep anyar. Perseroan juga menerbitkan 236,25 juta waran seri I sebagai pemanis atau sebanyak 33,87 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.
Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 10 saham baru LUCY berhak memperoleh 7 waran seri I. Setiap 1 waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru LUCY yang dikeluarkan dalam portepel.
Seluruh dana yang didapatkan dalam IPO setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan perseroan untuk modal kerja, pembayaran sewa gerai, operasional gerai, proses rekrutmen, pengembangan sistem terintegrasi untuk pengelolaan gerai, hingga renovasi gerai di SCBD. Sedangkan dana dari hasil pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja.
- PT Harapan Duta Pertiwi Tbk (HOPE)
Perseroan resmi melantai di bursa pada 24 Mei 2021. Mlalui IPO, Perseroan melepas saham yang ditawarkan ke publik sebanyak 851.667.000 lembar saham atau sekitar 40 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga Rp 118 per lembar saham.
Dengan demikian, dana yang terkumpul dari penawaran umum perdana atau initial public offering ini adalah senilai Rp 100.496.706.000 atau sekitar Rp 100,49 miliar.
Dana yang terhimpun dari IPO ini akan digunakan perseroan untuk modal kerja dalam bentuk pembelian bahan baku untuk pembuatan bagian atau karoseri kendaraan bermotor.
Dana IPO juga untuk peningkatan fasilitas pabrik dan penunjangnya seperti sarana dan prasarana untuk menunjang aktivitas di pabrik seperti instalasi hoist crane, perbaikan area lantai pabrik dengan semen dan aspal, penutupan atap area pabrik yang masih terbuka, peningkatan ventilasi, serta pembelian mesin produksi.
Selain itu, sebagai tambahan bagi masyarakat yang memutuskan untuk berinvestasi dalam IPO, PT Harapan Duta Pertiwi Tbk juga menerbitkan waran sebanyak 425.833.500 waran Seri I, sehingga rasio dari waran yang diterbitkan adalah dua pemegang saham baru akan mendapatkan 1 waran Seri I. Adapun dana yang didapatkan dari pelaksanaan waran tersebut akan digunakan untuk modal kerja.
Advertisement
Juni
- PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV)
Teranyar, ada PT Panca Anugrah Wisesa Tbk yang resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode MGLV pada Selasa, 8 Juni 2021. Jumlah lembar saham yang ditawarkan ke masyarakat lewat IPO adalah sebanyak 400 juta lembar saham atau sekitar 21,05 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga Rp 135 per lembar saham.
Dengan demikian, dana yang terhimpun dari masyarakat melalui penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) adalah senilai Rp 54 miliar.
Dana yang terhimpun dari penawaran umum ini akan digunakan oleh PT Panca Anugrah Wisesa Tbk untuk meningkatkan performa perusahaan. Antara lain untuk modal kerja, pembelian persediaan, biaya pemasaran, dan pembukaan showroom baru di salah satu kota besar di Indonesia. Rencana tersebut diharapkan untuk mendorong kinerja perusahaan dan meningkatkan penjualan MAGRAN LIVING.
-PT Ladangbaja Murni Tbk
PT Ladangbaja Murni Tbk mencatatkan saham perdana di BEI dengan kode LABA sebagai emiten ke-19 pada 2021.
Distributor produk baja dan turunan baja ini menawarkan 200 juta unit saham dengan nilai nominal Rp 25. Harga penawaran saham Rp 125. Dana hasil penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) yang akan diperoleh Rp 25 miliar.
Selain itu, perseroan juga menerbitkan sebanyak 280 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 35 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.
Dalam rangka IPO, perseroan telah menunjuk PT Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. PT Panin Sekuritas Tbk dan PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk bertindak sebagai penjamin emisi efek.
-PT Triniti Dinamik Tbk (TRUE)
PT Triniti Dinamik Tbk telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 31 Mei 2021.
Perseroan menggelar masa penawaran umum pada 3-4 Juni 2021 dengan melepas 1.513.970.000 saham atau 1,51 miliar dengan nilai nominal Rp 25. Harga perdana saham TRUE sebesar Rp 100 per saham. Total nilai IPO mencapai Rp 151,39 miliar.
Dana IPO tersebut akan digunakan untuk membayar tanah di Batam, Kepulauan Riau. Perseroan akan mengembangkan proyek perumahan tapak atau landed house yang menyasar segmen milenial.
Selain itu, dana IPO akan dipakai untuk biaya operasional, serta memperluas ruang kantor guna memenuhi kebutuhan perkembangan bisnis dan penambahan sumber daya manusia (SDM) Triniti Dinamik.
Selain itu, perseroan juga menerbitkan waran sebanyak 1.513.970.000 waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 25 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.