Liputan6.com, Jakarta - PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) akan fokus pada Digital Product Aggregator yang pada 2020 lalu menjadi penyumbang terbesar pendapatan Perseroan. Yakni sebesar Rp 7,49 triliun dari total pendapatan tahun lalu sebesar Rp 7,6 triliun.
Head of Investor Relations NFC Indonesia (NFCX), Stanley Tjiandra mengatakan, Perseroan membidik pertumbuhan member dari Digital Product Aggregator yang semula tercatat sebanyak 135.349, menjadi 190 ribu member pada 2021.
Advertisement
"Dari operasional matrix, kalau kita bicara jumlah member di 2020 sekitar 135 ribu mungkin di 2021 kita target antara 180 ribu sampai 190 ribu member. Itu yang kita harapkan bisa ditorehkan di 2021,” kata dia dalam paparan publik insidentil, Kamis (10/6/2021).
Keyakinan itu merujuk pada situasi sepanjang 2021 yang sudah dilalui hampir setengahnya. Dia menuturkan, perekonomian secara perlahan sudah menunjukkan perbaikan sehingga secara umum Perseroan yakin hal itu bisa menyokong kinerja NFCX pada 2021.
"Secara umum kita melihat 2021 ini karena sudah kita lalui, kita optimis. Kita juga sudah lihat recovery demand dan beberapa lien kita sudah mulai pick up. Kita optimis bisa membukukan kinerja yang positif,” kata Stanley.
Sementara, dari sisi Digital Cloud Advertising, NFCX membidik pertumbuhan hingga 25 ribu screens, atau sekitar 60 persen secara tahunan (yoy).
"Untuk digital advertising di 2020 sekitar 15.100 screen. Kita masih bisa bertumbuh sekitar minimal 24-25 ribu screen kita dapat ya, atau 60 persen yoy,” ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham NFCX
Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 10 Juni 2021, saham NFCX merosot 5,35 persen ke posisi Rp 5.750 per saham. Saham NFCX sempat dibuka naik 50 poin ke posisi 6.125 per saham.
Saham NFCX berada di level terendah 5.675 dan tertinggi 6.700. Total frekuensi perdagangan saham 767 kali dengan nilai transaksi Rp 17,1 miliar.Sepanjang tahun berjalan 2021, saham PT NFC Indonesia Tbk melambung 148,92 persen ke posisi Rp 5.750 per saham.
Saham NFCX berada di posisi tertinggi 6.700 dan terendah 1.600 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 16.278 kali dengan nilai transaksi Rp 381 miliar.
Advertisement