Liputan6.com, Jakarta Kasus Covid-19 di DKI Jakarta kembali melonjak. Pada 10 Juni 2021 kemarin, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaporkan penambahan kasus Covid-19 sebesar 2.096.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta masyarakat tidak melihat ledakan kasus dalam satu hari saja. Sebab, kata dia, penambahan kasus Covid-19 ini diikuti dengan tingginya jumlah testing dan tracing yang dilakukan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Advertisement
"Ya kasus itu meledak banyak sebabnya, di antaranya memang di Jakarta ini, kami ini melakukan tes PCR itu sangat tinggi," ucap Riza, Kamis 10 Juni 2021 malam.
Riza menuturkan, DKI Jakarta berkontribusi 36,4 persen dari jumlah testing PCR secara nasional. Jumlah itu masih lebih besar lagi jika tes cepat usap antigen dihitung dalam kuantitas testing.
Politikus Gerindra itu juga mengatakan, kontribusi Jakarta menangani Covid-19 terlihat dari tingginya persentase kesembuhan dan persentase kematian terus menurun. Indikator ini lah menurut Riza patut dipertimbangkan terkait penanganan Covid-19 satu daerah.
"Itu artinya Pemprov bersama jajaran dan seluruh pihak yang bekerja sama melakukan upaya-upaya dengan cukup baik," tegasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dari Klaster Keluarga
Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan 51 persen kasus baru atau 1.070 kasus yang dilaporkan Kamis 10 Juni adalah hasil tracing Puskesmas yang mayoritas dilakukan di RT PPKM Mikro.
"Sedangkan 1.026 kasus ditemukan di fasilitas kesehatan," ujar Dwi, Kamis.
Dwi menambahkan, penambahan kasus terjadi pascalibur Lebaran. Dia menuturkan, terdapat 2.008 kasus positif dari 988 keluarga.
"Untuk itu, kami mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan, jangan melonggarkan protokol kesehatan, karena penularan masih terus terjadi," terangnya.
Adapun distribusi 2.096 kasus positif tersebut, yaitu Kepulauan Seribu 2 kasus, Jakarta Barat 422 kasus, Jakarta Pusat 331 kasus, Jakarta Selatan 499 kasus, Jakarta Timur 637 kasus, dan Jakarta Utara 205 kasus.
Dari jumlah kasus positif tersebut, sebanyak 760 kasus adalah orang tanpa gejala. Sedangkan, sebanyak 1.336 kasus adalah pasien bergejala 64 persen, dengan 232 orang di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit.
"Jika dilihat penambahan kasusnya merata, terjadi di 43 Kecamatan di DKI Jakarta, kecuali Kepulauan Seribu Utara. 5 Kecamatan penyumbang kasus terbanyak adalah Cengkareng 109 kasus, Cipayung 80 kasus, Jagakarsa 80 kasus, Duren Sawit 71 kasus, dan Kebon Jeruk 68 kasus," paparnya.
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka
Advertisement