Liputan6.com, Langkat Aksi cap jempol darah mewarnai unjuk rasa yang digelar puluhan pegawai PLN Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Pangkalan Susu 3 & 4, 2x200 MW, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut).
Pada Kamis, 10 Juni 2021, suasana di lingkungan kerja PLN UPK Pangkalan Susu 3 & 4, 2x200 MW, Langkat, memanas. Aktivitas yang selama ini terjaga, mendadak terusik saat para pegawai yang tergabung dalam DPC Serikat Pekerja UPK Pangkalan Susu menggelar aksi.
Para pegawai menggelar aksi di depan pintu masuk kantor. Bukan tanpa alasan, unjuk rasa yang mereka lakukan sebagai wujud penolakan terhadap rencana Asset Management Contract (AMC) atau penyerahan pengelolaan aset PLN kepada Indonesia Power (IP), anak perusahaan plat merah tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Isu tersebut semakin memanas, menyusul beredarnya info yang menyebutkan penyerahaan pengelolaan itu sudah disetujui pemangku kebijakan di PLN Pusat. Padahal, sejak awal wacana itu bergulir, penolakan sudah dilakukan secara masif.
Penolakan juga dilampiaskan puluhan pegawai PLN dengan membentangkan spandung bertuliskan “Tolak AMC untuk Kemandirian UIKSBU dan Penyelamatan Aset PLN”.
"Kami secara tegas menolak AMC. Tolak AMC," teriak para pegawai saat menggelar aksi.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tolak Tegas
Suasana di kantor pembangkit sebagai pendukung sistem elektrifikasi interkoneksi Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) itu juga terlihat “berdarah-darah” saat para pegawai melakukan aksi cap darah di atas spanduk yang mereka bentang.
"Tolak AMC UPK Pangkalan Susu. Dari sisi kinerja, UPK Pangkalan Susu merupakan penyumbang kinerja terbaik pembangkit termal di lingkungan UIKSBU. Dari budaya kerja saat ini sudah baik. Apa alasan harus di-AMC, kan," sebut Ketua DPC Serikat Pekerja PLN UPK Pangkalan Susu, Ade Muyaka.
Ketua DPD Serikat Pekerja UIKSBU, Fathdi Akbar, yang turut hadir dalam aksi moral tersebut juga secara tegas menyatakan penolakan penyerahan pengelolaan UPK Pangkalan Susu 3 & 4, karena tidak memiliki alasan yang sangat kuat.
"Bila dilihat dari aspek teknis, sumber daya manusia dan manajemen infrastruktur, pengelolaan unit Pangkalan Susu 3 & 4 yang saat ini dipegang teman-teman PLN UPK Pangkalan Susu sudah berjalan baik. Terbukti, capaian kinerja dalam 2 tahun terakhir," sebutnya.
Advertisement
Reaksi Serikat Pekerja
Fathdi juga menegaskan, aksi yang mereka gelar sebagai reaksi dari tidak digubrisnya surat-surat yang sebelumnya telah dilayangkan serikat pekerja ke General Manager PLN UIKSBU dan juga Diregsumkal PLN.
"Penolakan ini harga mati. Kami masih mampu mengelola," tandasnya.