Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinkes Kota Surabaya Febria Rachmanita mengungkapkan, berdasarkan evaluasi, para pengendara yang ingin masuk ke Surabaya mencoba untuk menghindari screening di Jembatan Suramadu.
"Caranya, mereka melintas Jembatan Suramadu saat tengah malam atau dini hari untuk menghindari petugas," ujarnya, Jumat (11/6/2021).
Advertisement
"Pengendara mau masuk ke Surabaya pukul satu pagi karena sepi nggak ada yang lewat. Sekarang mereka datang pukul satu pagi ke atas. Padahal petugas masih di situ. Sampai pukul tiga pagi tadi juga masih ramai," ucap Febria.
Febria menegaskan, pola penyekatan yang dilakukan saat ini harus diubah, untuk mengantisipasi lolosnya para pengendara yang akan masuk ke Surabaya.
Febria mengatakan, salah satu caranya adalah dengan memperbanyak jumlah petugas di lapangan saat tengah malam hingga dini hari.
"Taktiknya ini harus diubah. Jam 12 sampai 6 pagi harus lebih banyak petugas. Jam-jam itu sudah kami ketati," ucapnya.
Febria juga kembali mengingatkan masyarakat agar mewaspadai tingginya mobilitas saat perayaan Hari Raya Idul Adha.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Prokes
"Untuk mengantisipasi hal itu, kami memastikan akan terus memasifkan langkah 3T, yakni testing, tracing dan treatment," ujarnya.
Febria juga berharap kepada warga beserta pemerintah daerah di luar Surabaya supaya melakukan hal yang sama.
"Langkahnya di Surabaya dan di luar daerah protokol kesehatan harus ketat, 3T harus dimasifkan. Yang nomor satu masyarakat harus taat. Tidak bisa hanya di Surabaya yang melakukan, inikan mobilitas manusianya besar," ucapnya.
Advertisement