Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menerima keluhan dari para sopir kontainer saat kunjungan ke Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara. Para sopir mengaku sering dipalak preman di perbatasan Dermaga Jakarta International Container Terminal (JITC). Jokowi pun langsung menelepon Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit untuk menindak para preman.
Anggota DPR RI Asal Tanjung Priok Ahmad Sahroni menyatakan dukungannya atas sikap presiden. Menurutnya, kasus pungutan liar yang dilakukan preman memang sudah menjadi persoalan utama di dermaga dan harus segera dibasmi Polri, mengingat hal ini tentunya bisa mengganggu lalu lintas perekonomian.
Advertisement
“Kami sebagai warga Tanjung Priok tentunya sangat senang dan mendukung arahan presiden tersebut. Memang kalau terkait preman itu bukanlah persoalan yang baru, dan tentunya keberadaan mereka sudah sangat menganggu, karena menyebabkan tingginya pungutan liar. Kini sudah saatnya citra Priok diubah, jadi bebas pungli,” pUjar Sahroni dalam keterangannya hari ini (11/6).
Lebih lanjut, Sahroni meminta kepada Polri agar meningkatkan pelayanan keamanan bagi masyarakat dari preman. Tidak hanya di pelabuhan, namun juga di banyak lokasi.
“Pungli ini kan tidak hanya kepada sopir pelabuhan, tapi juga ke toko-toko, perumahan, pengembang, ini benar-benar menyebabkan keresahan warga. Jadi tolong agar ditindak tegas saja,” demikian Sahroni.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Amankan 24 Diduga Preman
Polres Jakarta Utara mengamankan sebanyak 24 terduga preman dan terduga pelaku pungli. Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Guruh Arif Darmawan mengatakan, hal ini untuk menindaklanjuti arahan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo terkait pemberantasan preman dan pungutan liar (pungli) yang kerap menyasar sopir kontainer.
"Benar ada 24 orang yang kami amankan hari ini," ujar Arif saat dihubungi, Kamis (10/6/2021).
Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Utara bersama Unit Reskrim Polsek Cilincing menggelar operasi berantas premanisme di beberapa lokasi pada Kamis siang tadi.
Ada pun, Guruh menerangkan, sebanyak 24 orang diciduk dari dua lokasi berbeda yaitu Depo Dwipa Kharisma Mitra Jakarta KBN Marunda dan Depo PT Greating Fortune Container (GFC) Indonesia Terminal Jalan Cakung Industri I No 12 Rorotan Cilincing Jakarta Utara.
"24 orang itu dari dua lokasi ya," ucap dia.
Saat ini, lanjut Guruh, ke-24 nya masih menjalani pemeriksaan intensif untuk mendalami pelanggaran yang dilakukan.
"Kami lagi periksa secara intensif," terang dia.
Advertisement