Ramai-Ramai Dongkrak Pariwisata Bali, dari WFB hingga MICE

Sejumlah pihak mendorong pemulihan pariwisata Bali dengan WFB dan penyelenggaraan MICE.

oleh Komarudin diperbarui 12 Jun 2021, 12:32 WIB
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. (Dewi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Sejak pandemi corona Covid-19, pariwisata Bali mengalami penurunan yang sangat signifikan. Untuk meningkatkan pariwisata di Bali itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan program Work From Bali (WFB)  akan mulai diluncurkan secara bertahap pada kuartal III 2021.

Karena Bali membutuhkan WFB dan sentuhan pemerintah untuk memberi program kebijakan yang berpihak kepada masyarakat. Berdasarkan data, tingkat hunian kamar hotel di Bali pada April 2021 angkanya turun 10 persen dibandingkan Maret 2021.

Kebijakan WFB mendapat dukungan dari Bank Indonesia (BI). Mereka yang berada di level dewan gubernur dan beberapa biro akan WFB Mulai Juli 2021 secara bertahap.

 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berkunjunga ke Bali. (Istimewa)

Selain BI, sejumlah startup unicorn di Indonesia sangat berpotensi untuk mendukung program WFB. Beberapa di antaranya Gojek, Tokopedia, Grab, Traveloka, dan lain-lain.

 

Dua turis berjemur di pantai Kuta di pulau pariwisata Indonesia di Bali (4/1). Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang tempat produk lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. (AFP Photo/Sony Tunbelaka)

Sandi juga mendorong agar aktivitas MICE skala besar digelar di Bali. Salah satu yang sudah terlaksana adalah Arabian Travel Mart yang berlangsung hybrid.  Ia juga akan meluncurkan Bali Beyond Travel Fair untuk memasarkan kembali pariwisata Indonesia ke pasar internasional. 

 

Brand hand sanitizer Antis bersama tiket.com berkolaborasi mendukung program pemerintah pulihkan industri pariwisata. (dok. Unsplash.com/Jeremy Bioshop)

Di samping itu, kehadiran ASN di Bali diharapkan bisa meningkatkan kedisiplinan seluruh pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Namun, berbagai upaya tersebut tak lepas dari penerapan protokol CHSE di destinasi-destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif.

Turis berjalan di pantai Kuta di pulau pariwisata Indonesia di Bali (4/1). Pantai ini dilengkapi lahan parkir di sepanjang pantai, kamar mandi umum, payung pantai, kios makanan dan minuman, serta tempat penyewaan papan selancar. (AFP Photo/Sony Tunbelaka)

Bali juga direncanakan akan menggelar uji coba pembukaan travel corridor arrangement (TCA) pada Juli 2021 dengan beberapa negara, seperti Timur Tengah, Tiongkok, Rusia, dan Ukraina. Bila program WFB dan MICE berhasil, Bali kembali memberikan sumbangsihnya bagi perekonomian Indonesia lewat pemasukan devisa dan pembukaan lapangan kerja.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya