Liputan6.com, New Delhi - Perusahaan start-up India, Mylab Discovery Solutions membuat alat tes COVID-19 yang bisa digunakan di rumah.
Mylab berharap bahwa alat tes mandiri yang murah - yang pertama di India - akan membantu negara itu melacak penyebaran COVID-19 dengan lebih baik di antara 1,3 miliar penduduknya.
Advertisement
Alat tes yang dinamakan CoviSelf itu diluncurkan pada awal Juni 2021, dan merupakan alat tes rumah pertama yang disetujui di India.
"Alat tes ini didesain agar orang-orang bisa menggunakannya di rumah. Jadi isi kitnya sederhana, cara membuangnya sederhana, cara melakukannya pun sederhana,” kata Shrikant Pawar, Head of Serology & Microbiome di Mylab, seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (13/6/2021).
Perusahaan yang juga membuat alat tes PCR untuk mendeteksi infeksi HIV itu, mengatakan bahwa akses luas ke CoviSelf - dijual seharga US $ 3,40 (Rp ).
Alat tes COVID-19 tersebut pun diharapkan akan mengurangi tekanan pada laboratorium yang terbebani dan meningkatkan pelacakan infeksi Virus Corona.
Cara menggunakan alat tes ini, adalah dengan mengusapnya di hidung pengguna.
QR Code pun tersedia pada alat tes untuk terhubung ke aplikasi smartphone pengguna, yang mengungkapkan hasil tes dalam 15 menit, dan mengirimkan detailnya ke Dewan Penelitian Medis India - lembaga ilmiah yang memimpin tanggapan pemerintah terhadap COVID-19.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Berencana Capai Pasar Internasional
Di pabrik perusahaan di kota Lonavla di India barat, para pekerja dipastikan melakukan pemeriksaan kualitas terperinci pada komponen test kit sebelum mengirimkannya ke apotek di seluruh negeri.
"Kapasitas produksi kami saat ini adalah 10 juta alat tes dalam seminggu", kata Pawar kepada AFP.
Alat tes itu pun sudah dijual di Flipkart, paltform belanja online di internet yang didukung Walmart.
"Jika permintaan pasar tinggi, kami akan dapat melayani lebih banyak tes dalam seminggu dan ya, kami juga berencana untuk mencapai pasar luar negeri, sehingga akan tersedia di pasar internasional juga," ungkap Pawar.
Namun dengan alat tes yang hanya dapat diakses oleh pengguna smartphone, dampaknya mungkin terbatas, terutama karena pandemi menyulitkan warga-warga di daerah pedesaan di India, di mana jaringan seluler lemah dan akses internet yang rendah.
Advertisement