Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyempatkan diri berkunjung ke makam Cut Nyak Dien di Gunung Puyuh, Sumedang, Jawa Barat. Sebelumnya, ia mengungkapkan sempat menonton film tentang pahlawan nasional itu.
"Sesudah beberapa waktu lalu menonton Tjoet Nja' Dhien bersama keluarga, dan begitu tahu ada agenda kerja sama di Sumedang, langsung berniat sekaligus menyempatkan ziarah ke makamnya," tulis Anies sebagai keterangan foto, Sabtu, 12 Juni 2021.
Baca Juga
Advertisement
Makam Cut Nyak Dien berada di Kampung Gunung Puyuh, Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan, tak jauh dari alun-alun Sumedang. Pahlawan asal Tanah Rencong itu sangat dihormati warga Sumedang, daerah tempat Cut Nyak Dien diasingkan seusai ditangkap tentara Belanda.
Di film Tjoet Nja’ Dhien kita mengagumi cerita perjuangannya di Aceh. Hingga akhirnya pada 1906, Cut Nyak Dien ditangkap Belanda, diasingkan ke Sumedang karena takut akan terus mengobarkan semangat perlawanan rakyat Aceh.
"Walau diasingkan ke Sumedang semangatnya untuk terus berjuang tidak padam, Cut Nyak Dien berjuang lewat jalan dakwah," jelas Anies.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ibu Prabu
Menurut Anies, Cut Nyak Dien menghabiskan dua tahun terakhir hidupnya di pengasingan dengan mengajar penduduk sekitar mengaji Alquran dan bahasa Arab. Penduduk Sumedang lebih mengenal Cut Nyak Dien dengan panggilan penghormatan: Ibu Prabu atau kadang disebut juga ibu suci.
"Hingga wafatnya pada 6 November 1908, penduduk Sumedang tidak tahu kalau ia seorang pejuang. Makam Cut Nyak Dien baru ditemukan kembali pada tahun 1959 berkat pencarian oleh Gubernur Aceh, Ali Hasmy, berdasarkan data yang ditemukan di Belanda," sambungnya.
Perjuangan Cut Nyak Dien di tanah Sumedang memang singkat. Namun, semangatnya tetap abadi digelorakan warga Sumedang hingga hari ini.
Advertisement
Sajak
Dalam unggahan itu, Anies Baswedan mengutip sajak yang terukir di makam Cut Nyak Dien. Berikut bunyi sajak tersebut.
"Karena djihadmu perdjuangan,
Atjeh beroleh kemenangan,
Dari Belanda kembali ke tangan,
Rakjat sendiri kegirangan.
Itulah sebab sebagai kenangan,
Kami teringat terangan-angan,
Akan budiman pahlawan djundjungan,
Pahlawan wanita berdjiwa kajangan."
Infografis Anies Baswedan Vs Pengembang Reklamasi Pulau H
Advertisement