Menko Airlangga: Percepatan Vaksinasi Batam Jadi Percontohan Nasional

Pada Sabtu (12/6), Menko Airlangga kembali melakukan peninjauan pelaksanaan vaksinasi di Batam.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 12 Jun 2021, 21:35 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meninjau pelaksanaan vaksinasi di Batam (dok: Kemenko)

Liputan6.com, Jakarta Seiring berjalan waktu, berbagai penanganan pandemi yang diupayakan oleh pemerintah dan didukung oleh masyarakat menunjukkan hasil baik. Saat ini, kasus aktif Covid-19 nasional sudah jauh menurun sebesar 38,7 persen dibandingkan puncak kasus pada bulan Februari 2021. Persentase kasus aktif Indonesia lebih rendah daripada global dan persentase kesembuhan juga cukup baik daripada global.

PPKM dan PPKM Mikro yang diterapkan sejak awal tahun 2021 sejatinya juga telah terbukti memberikan kontribusi dalam melandaikan kasus harian Covid-19. Presiden Jokowi mengarahkan agar PPKM tetap dilanjutkan, diperkuat dengan 3T dan diperluas sebagai strategi penanganan Covid-19.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) telah berulangkali meninjau lokasi pelaksanaan vaksinasi di beberapa wilayah untuk memastikan bahwa program vaksinasi telah berjalan sesuai dengan harapan Pemerintah.

Pada Sabtu (12/6), Menko Airlangga kembali melakukan peninjauan pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah di Kawasan Industri Batamindo, Panbil Industrial Estate, dan PT Sat Nusa Persada Tbk., Kepulauan Riau.

“Vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu langkah krusial yang menentukan kesuksesan kita untuk mengakhiri pandemi ini. Untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunal, dibutuhkan 70 persen penduduk atau sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia yang perlu divaksinasi. Semakin cepat terlaksana, semakin baik,” ujar Menko Airlangga mengawali sambutannya, Sabtu (12/6/2021).

Selain itu, lanjut Menko Perekonomian, Pemerintah selalu memastikan ketersediaan supply, keamanan, mutu, dan khasiat atau efficacy dari vaksin yang akan diberikan ke masyarakat. Realisasi penyuntikan dosis vaksin di Indonesia sendiri termasuk dalam posisi 13 besar dunia dan 3 besar dari negara yang bukan merupakan produsen vaksin.

“Vaksinasi terus diupayakan agar meningkat kecepatannya. Hingga tanggal 11 Juni 2021, kita telah melakukan vaksinasi sebanyak 31,5 juta dosis dan akan terus ditambah dengan kecepatan vaksinasi yang mencapai sekitar 700 ribu dosis per hari pada bulan Juni ini serta 1 juta dosis per hari pada bulan Juli dan meningkat seterusnya,” terang Airlangga.

Untuk Kepulauan Riau sendiri, realisasi vaksinasi per 11 Juni 2021 telah mencapai 373.222 dosis. Dibandingkan target, penyuntikan dosis-1 telah mencapai 82,77 persen dan berada di urutan ke-3 dalam hal kecepatan di bawah Bali dan DKI Jakarta.

Ia pun menjelaskan, vaksinasi kepada tenaga kerja pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi salah satu syarat utama dalam upaya mempersiapkan rencana Safe Travel Corridor Nasional. Bali, Batam dan HM.4.6/144/SET.M.EKON.3/06/2021 Bintan merupakan salah satu daerah pariwisata prioritas (wilayah 3B) di Indonesia dan sentral dari pekerja migran Indonesia.

“Upaya percepatan vaksinasi di Batam dan Bintan diharapkan dapat menjadi pembelajaran dan contoh langkah konkret untuk pencapaian kekebalan komunal berbasis wilayah atau pulau,” lanjut Menko Perekonomian.


Prioritas Vaksinasi

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meninjau pelaksanaan vaksinasi di Batam (dok: Ajang Nurdin)

Dalam upaya percepatan pada wilayah 3B ini, Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah akan memaksimalkan fungsi fasilitas pelayanan kesehatan dan sentra vaksinasi dengan menambah lokasi sentra dan tim vaksinator agar 70 persen penduduk di wilayah prioritas dapat tervaksinasi di bulan Juli 2021.

“Pemerintah akan berupaya keras untuk suksesnya vaksinasi di Indonesia, namun kunci dari keberhasilannya adalah harus didukung oleh semua pihak, semua komponen masyarakat dari seluruh bagian Indonesia. Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara disiplin,” tegas Airlangga Hartarto.

Vaksinasi Covid-19 dan kedisiplinan masyarakat harus dilaksanakan secara bersama. Pemerintah akan terus mendorong peningkatan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan). Pemerintah juga akan terus mengintensifkan penerapan 3T (Telusur, Tes, dan Tindakan) sebagai bagian dari upaya keras dalam menangani pandemi Covid-19.

“Namun, kewaspadaan kita semua tidak boleh mengendor terutama setelah liburan Idulfitri kemarin dan jangan sampai terjadi pendemi gelombang ke-2 dan bahkan ke-3 seperti yang dialami sejumlah negara lainnya,” pesan Airlangga.

Di penghujung sambutannya, Menko Perekonomian juga mengajak masyarakat Kepulauan Riau, khususnya Kota Batam untuk terus berpartisipasi aktif dalam vaksinasi ini.

“Dengan percepatan vaksinasi, penguatan 3T, serta disiplin protokol kesehatan 3M, kita yakin dapat segera mengendalikan pandemi Covid-19 dan memulihan ekonomi Indonesia,” tutur Menko Perekonomian.

Sebagai informasi, dalam kunjungan kerjanya ke Batam kali ini, Menko Airlangga juga berkesempatan memberi sambutan dan arahan dalam acara penyerahan Peraturan Pemerintah (PP) Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Aero Technic dan PP KEK Nongsa Digital Park.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya