Kisah Pilu Saliman, Tinggal di Kuburan karena Dilarang Kembali ke Tanah Keluarga

Karena tidak diperbolehkan tinggal di tanah warisan orang tuanya, maka Saliman pun memilih membuat gubuk bambu di area kuburan, di Kebumen

Oleh SuaraMerdeka.com diperbarui 13 Jun 2021, 21:00 WIB
Asep Tahyar (55 ) pria setengah baya waefa Dusun Sukamaju Rt 02/09 Desa Cikampek Timur, Kecamatan Cikampek, Karawang, akhirnya dievakuasi untuk pemeriksaan medis di RS Helsa Cikampek. (Liputan6.com/Abramena)

Kebumen - Bertahun-tahun tinggal sendirian di sebuah gubuk di tengah area pemakaman umum alias kuburan, nasib Saliman (66) akhirnya mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto SH bersama komunitas Sedulur Kebumen meninjau lokasi gubuk yang selama ini menjadi rumah tinggal Saliman, Selasa (8/6) petang.

Saliman mengaku terpaksa tinggal di gubuk tidak layak huni di tengah kuburan karena dia tidak memiliki rumah untuk tempat tinggal. Maka tidak ada pilihan lain, dia pun nekat mendirikan gubuk bambu di area pekuburan Sibango untuk dia huni seorang diri.

Gubuk ukuran 1x2 meter yang berdiri di antara batu nisan itu lebih mirip kandang kambing. Karena tidak dilengkapi listrik, pada malam hari Saliman lebih sering gelap-gelapan. Sedangkan untuk mandi cuci kakus (MCK) dia harus menumpang di perkampungan terdekat.

"Ya, bagaimana lagi. Sudah tidak ada tempat lagi untuk tinggal," ujar Saliman saat ditemui Suara Merdeka di gubuknya, dikutip Suaramerdeka.com.

Sebelumnya, Saliman merantau ke Lampung. Namun karena suatu hal, Saliman akhirnya pulang ke kampung halamannya. Karena tidak diperbolehkan tinggal di tanah warisan orang tuanya, maka Saliman pun memilih membuat gubuk bambu di area kuburan.

"Ya, kalau saya dibuatkan rumah. Saya sangat bersyukur sekali," kata Saliman.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Bantuan Sedulur Kebumen

Sesepuh Sedulur Kebumen Sugeng Budiawan mengaku prihatin dengan kondisi Saliman yang tinggal di gubuk yang tidak layak huni. Apalagi yang bersangkutan tinggal di tengah area kuburan yang jauh dari perkampungan.

Setelah melihat langsung ke lokasi, Sedulur Kebumen akan membantu untuk membuatkan rumah bagi yang bersangkutan.

"Kami akan berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk dengan Pemkab Kebumen untuk membuatkan rumah bagi Pak Saliman. Rencananya pembangunan rumah di atas tanah keluarga," ujar Sugeng Budiawan.

Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto SH mengapresiasi perhatian komunitas Sedulur Kebumen yang turut membantu untuk membuatkan rumah Saliman. Sebelumnya, Saliman yang sudah lama merantau ke Sumatera tidak memiliki dokumen kependudukan.

"Kami minta pemerintah desa untuk aktif mendata dan melaporkan warganya yang tinggal di rumah yang tidak layak huni," ujar Arif Sugiyanto.

Dapatkan berita Suaramerdeka.com lainnya, di sini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya