Liputan6.com, Jakarta - Tidak sedikit orang yang mengalami hidung tersumbat atau bersin-bersin yang kerap muncul di pagi hari atau di waktu-waktu tertentu. Ketika cuaca dingin di malam hari, misalnya.
Sekilas gejala hidung tersumbat kayak begini mirip dengan flu. Namun, kondisi tersebut sebenarnya muncul akibat terjadinya peradangan pada rongga hidung yang disebabkan alergi atau dunia kedokteran menyebutnya dengan Alergi Rhintis.
Advertisement
Berikut perbedaan antara hidung tersumbat yang mirip flu dengan Alergi Rhintis, yang dijelaskan dr Selfiyanti Said M Kes SpTHT-KL dari Rumah Sakit Meilia.
Selfiyanti menjelaskan bahwa selintas gejala Alergi Rhintis mirip demam dan flu, yaitu hidung tersumbat, kadang berair, dan bersin-bersin.
Bedanya, flu disebabkan infeksi virus influenza, sedangkan Alergi Rhintis, kata Selfiyanti, dipicu reaksi alergi.
Bisa jadi karena alergi terhadap cuaca, debu, bulu hewan, serbuk, bunga, hingga stres.
"Flu biasanya disertai demam, tidak dengan alergi. Gejala yang dominan pada alergi adalah bersin-bersin dan hidung tersumbat," kata Selfiyanti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Minggu, 13 Juni 2021.
"Alergi biasanya ada waktu-waktu tertentu. Seringnya pagi atau malam pada saat dingin," dia melanjutkan.
Simak Video Berikut Ini
Hidung Tersumbat karena Alergi Rhintis
Menurut Selfiyanti, penderita Alergi Rhintis biasanya mengalami kekambuhan gejala cukup sering. Misal, pada musim penghujan, di saat suhu harian lebih dingin, kadang terjadi hampir setiap hari.
Ada pun yang perlu dilakukan guna mencegah hidung tersumbat adalah dengan menghindari alergennya, istirahat yang cukup, banyak minum karena tubuh harus terhidrasi dengan baik, menghirup uap air hangan pun bisa membantu melegakan pernapasan.
Bisa juga dengan menambahkan meminum obat yang dibeli secara mandiri. Namun, Selfiyanti, mengingatkan, pastikan obat yang dibeli harus ada lingkaran birunya, seperti Dicom, salah satu obat bebas pereda gejala Alergi Rhintis dengan kandungan dekongestan (Pseudoefedrin) dan antihistamin (Triprolidin).
"Apabila obat dengan lingkaran merah, harus konsultasi ke dokter karena efek samping lebih membahayakan," katanya.
Dicom masuk ke golongan obat bebas (berlingkaran biru), sehingga dapat dibeli di apotek tanpa resep dokter.
Advertisement