Liputan6.com, Kunming - Kawanan gajah tertangkap kamera sedang berbaring di atas hamparan rumput di wilayah Xiyang, Yunnan, China. Rupanya, hewan-hewan Pachydermata itu sedang tidur siang. Mereka lelah.
Sudah 15 bulan para gajah mengembara, berjalan kaki sepanjang 500 kilometer dari habitat aslinya. Saat hujan lebat memperlambat perjalanan, mereka pun memutuskan istirahat.
Advertisement
Pergerakannya dipantau ketat aparat keamanan. Lebih dari 410 petugas, 374 kendaraan dan 14 drone dikerahkan untuk memonitor pergerakan, saat para gajah berkeliaran di ladang, desa, juga kota.
Gajah-gajah itu dilaporkan memakan tanaman bernilai mahal hingga 6,8 juta yuan atau sekitar Rp 15 miliar, merusak bangunan, dan menghantamkan belalai mereka ke pintu-pintu dan jendela rumah warga. Suatu ketika mereka mampir ke Kunming, kota yang dihuni 3 juta manusia.
Rombongan gajah tertangkap kamera sedang menyusuri jalan raya yang kosong, dengan mobil-mobil yang terparkir di pinggir.
Warga yang berada di rute perjalanan pun dievakuasi. Dua ton pakan disebar agar gajah-gajah tak mendekati permukiman, termasuk nanas dan jagung kesukaan mereka.
Namun, upaya pengalihan gagal. Meski demikian, kawanan hewan itu terpantau berbalik arah, pulang ke rumah. Diduga mereka menuju ke Cagar Alam Mengyangzi di Xishuangbanna, di barat daya provinsi Yunnan.
Seperti dikutip dari BBC, ada 15 anggota dalam kawanan itu, termasuk tiga yang masih kecil. Awalnya jumlah total mereka 16, namun satu gajah jantan memisahkan diri.
Dia terpantau berada di jarah 4 kilometer dari sesamanya, demikian menurut Brigade Pemadam Kebakaran Hutan Yunnan yang bertugas memonitor para gajah.
Mengapa Para Gajah Pergi?
Tingkah polah para gajah bikin ahli dan otoritas satwa liar bingung. Mengapa hewan-hewan ini memutuskan pergi?
Sejumlah pihak menduga, itu gara-gara pemimpin yang tak becus, kurang pengalaman, yang justru menyesatkan kawanannya. Ada lagi yang meyakini hewan-hewan itu sedang mencari habitat baru.
Pengembaraan para gajah kali pertama terpantau pada Maret 2020. Menurut Xinhua, pada November 2020, para gajah tiba di Pu’er, Yunnan di mana salah satu betina melahirkan. Di sana mereka menetap lima bulan sebelum akhirnya kembali mengembara pada 16 April 2021.
Gajah Asia, seperti halnya rombongan pengembara itu, adalah spesies yang terancam punah. Jumlahnya hanya sekitar 300 di China, mayoritas di selatan provinsi Yunnan.
Para ilmuwan mengatakan, 500 kilometer adalah pengembaraan gajah liar terjauh dari habitatnya.
Advertisement