Tiga Saham Pendatang Baru Ini Catat Kenaikan hingga Ribuan Persen

Dari 20 emiten yang mencatatkan saham perdana di BEI sepanjang semester I 2021, 17 membukukan kinerja saham yang positif hingga penutupan perdagangan Jumat, 11 Juni 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Jun 2021, 06:58 WIB
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 20 perusahaan telah mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga Juni 2021. Kinerja saham emiten pendatang baru tersebut sebagian besar mencatatkan kenaikan tajam.

Berdasarkan data yang dihimpun Liputan6.com, dari 20 emiten yang mencatatkan saham perdana di BEI sepanjang semester I 2021, 17 membukukan kinerja saham yang positif hingga penutupan perdagangan Jumat, 11 Juni 2021.

Kinerja saham emiten pendatang baru tersebut mengalahkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Secara year to date, laju IHSG naik 1,95 persen ke posisi 6.095,50 hingga Jumat, 11 Juni 2021.

Bahkan kinerja saham pendatang baru bahkan ada yang mencatat kenaikan hingga ribuan persen. Ada tiga emiten pendatang baru yang membukukan kenaikan harga saham berlipat-lipat dari harga perdana.

Salah satunya PT DCI Indonesia Tbk (DCII). Emiten yang mencatatkan saham perdana pada 6 Januari 2021 ini dibuka naik Rp 105 ke posisi Rp 525 per saham pada perdagangan perdana. Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 11 Juni 2021, saham DCII ditutup ke posisi Rp 43.200 per saham.

Mengutip data RTI, saham DCII sudah alami kenaikan 10.185,71 persen sepanjang 2021. Saham DCII berada di posisi tertinggi Rp 49.200 dan terendah Rp 525 dengan total frekuensi perdagangan 12.607 kali dengan nilai transaksi Rp 3,2 triliun.

Selain itu, ada saham PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk (BANK) yang naik 2.822,33 persen. Pada pencatatan perdana 1 Februari 2021, saham BANK dibuka naik Rp 36 ke posisi Rp 139 per saham.

Hingga 11 Juni 2021, saham BANK sudah naik 2.822,33 persen ke posisi Rp 3.010 per saham. Posisi tertinggi saham BANK di kisaran Rp 3.900 dan terendah Rp 139 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.045.024 kali dengan nilai transaksi Rp 13,1 triliun.

Selanjutnya saham PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE). Saham UFOE ini sudah naik 1.003,96 persen ke posisi Rp 1.115 per saham.

Pada pencatatan perdana 1 Februari 2021, saham UFOE naik Rp 35 ke posisi Rp 136 per saham. Hingga perdagangan 11 Juni 2021, saham UFOE berada di level tertinggi Rp 1.230 dan terendah Rp 136 per saham. Nilai transaksi Rp 86,3 miliar dan total frekuensi perdagangan 30.830 kali.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


IHSG Naik 0,50 Persen pada 7-11 Juni 2021

Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lanjutkan penguatan pada pekan ini. IHSG naik 0,50 persen pada 7-11 Juni 2021.

Mengutip data BEI, IHSG menguat ke posisi 6.095,49 pada pekan ini dari pekan sebelumnya 6.065,16. Kapitalisasi pasar juga meningkat 0,46 persen menjadi Rp 7.210,56 triliun selama sepekan. Pada pekan lalu, kapitalisasi pasar saham tercatat Rp 7.177,85 triliun.

Selain itu, rata-rata volume transaksi harian bursa naik 23,44 persen menjadi 24,16 miliar saham dari 19,57 miliar saham pada pekan sebelumnya. Kenaikan juga diikuti rata-rata frekuensi harian sebesar 10,27 persen menjadi 1.254.635 transaksi dari pekan sebelumnya 1.137.733 transaksi.

Di sisi lain, rata-rata nilai transaksi harian bursa susut 5,57 persen dari Rp 12,96 triliun menjadi Rp 12,23 triliun pada pekan ini.

Investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp2,621 triliun pada Jumat, 11 Juni 2021, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp16,441 triliun.

Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2021 adalah 33 emisi dari 27 Emiten senilai Rp37,43 triliun. Dengan pencatatan ini, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 476 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp433,47 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 129 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 150 seri dengan nilai nominal Rp4.218,64 triliun dan USD400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp6,75 triliun.

 


Tiga Pencatatan Saham Baru pada 7-11 Juni 2021

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpampang di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor saham berada di zona merah. Pelemahan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selama sepekan ini, terdapat tiga pencatatan perdana saham dan waran, serta 1 obligasi berkelanjutan. Pencatatan saham dan waran perdana yang pertama pada pekan ini dilakukan oleh PT Panca Anugrah Wisesa Tbk pada Selasa, 8 Juni 2021 dengan kode saham MGLV. Perusahaan resmi tercatat pada Papan Akselerasi BEI dan merupakan perusahaan ke-18 yang tercatat di BEI pada 2021.

MGLV bergerak pada sektor Consumer Cyclicals dengan sub sektor Household Goods. Adapun Industri dari MGLV adalah Household Goods dengan sub industri Home Furnishings.

Kemudian pada Rabu, 9 Juni 2021, Obligasi Berkelanjutan V Federal International Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Federal International Finance (FIFA) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp1.500.000.000.000,-.

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dan PT Fitch Ratings Indonesia untuk obligasi ini adalah idAAA (Triple A) dan AAA (idn) (Triple A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Pencatatan perdana saham dan waran selanjutnya dilakukan pada Kamis, 10 Juni 2021 oleh PT Ladangbaja Murni Tbk. (LABA) dan PT Triniti Dinamik Tbk. (TRUE). Keduanya tercatat di Papan Pengembangan BEI serta resmi menjadi Perusahaan Tercatat ke-19 dan ke-20 pada tahun 2021.

LABA bergerak pada sektor Industrials dengan sub sektor Industrial Goods. Adapun Industri dari LABA adalah Machinery dengan sub industri Industrial Machinery and Components.

TRUE bergerak pada sektor Properties & Real Estate dengan sub sektor Properties & Real Estate. Adapun Industri dari TRUE adalah Real Estate Management & Development dengan sub industri Real Estate Development & Managemen

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya