Anies Baswedan Sebut Tak Akan Kompromi dengan Pelanggar Protokol Kesehatan

Anies Baswedan mengatakan, pihaknya tak akan melakukan kompromi terhadap para pelanggar protokol kesehatan.

oleh Ika Defianti diperbarui 14 Jun 2021, 09:20 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan sambutan dalam peresmian groundbreaking Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam di kawasan Ancol, Jakarta, Rabu (26/2/2020). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya tak akan melakukan kompromi terhadap para pelanggar protokol kesehatan, mengingat kasus Covid-19 pasca-Lebaran ini semakin tinggi.

"Kita tidak akan kompromi terhadap pelanggar-pelanggar yang mengambil sikap tidak bertanggung jawab di masa pandemi ini," kata dia di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (13/6/2021).

Anies menyebut, keadaan Ibu Kota mengenai kasus aktif Covid-19 mulai mengkhawatirkan. Data kenaikan kasus beberapa hari terakhir di Jakarta mencapai 2 ribu per hari.

"Kita menghadapi gelombang baru peningkatan kasus Covid setelah musim libur Lebaran bulan lalu," kata dia.

Selain itu, Anies juga menyebut adanya peningkatan kasus aktif Covid-19 bila dibandingkan pada 6 Juni 2021 dan 13 Juni 2021. Kenaikannya mencapai 7 ribu kasus.

"Kasus aktif naik 11.500 jadi 17.400, naik 50 persen dalam 1 Minggu," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Perlu Pendisiplinan Kolektif

Anies mengatakan, semua unsur di Ibu Kota harus disiplin dalam menjalani protokol kesehatan demi menekan penyebaran Covid-19.

"Di Jakarta sekarang perlu melakukan pendisiplinan kolektif, enggak bisa hanya masyarakat saja, atau penegak hukum saja, atau pemerintah saja. Harus semua unsur bersama," kata dia.

Menurut Anies, seperti para pelaku usaha, kegiatan sosial, budaya, hingga kegiatan agama juga turut serta dalam menegakkan dispilin dalam menjalani protokol kesehatan. Menurutnya, ini bagian tanggung jawab atas naiknya kasus Covid-19.

"Cara bertanggung jawab adalah menaati seluruh protokol kesehatan. Jam operasi ditaati, jumlah keterisian orang ditaati, kemudian penggunaan masker ditaati. Kita harus bekerja bersama-sama dan enggak mungkin menghadapi ini sendirian," ungkap dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya