Liputan6.com, Jakarta Katon Bagaskara, salah satu solis pria dengan suara paling empuk di Indonesia, merayakan ulang tahun ke-55, Senin (14/6/2021). Vokalis KLa Project ini dikenal sebagai singer song-writer terbaik negeri ini.
Katon Bagaskara bersolo karier dengan merilis album debut self titled bersama Aquarius Musikindo pada 1993. Bersama perusahaan rekaman ini, ia melepas empat album sukses dan kompilasi the best of berjudul Koleksi (2001).
Baca Juga
Advertisement
Pada 2003, mantan suami Ira Wibowo pindah ke Warner Music Indonesia. Merayakan ulang tahun Katon Bagaskara, Showbiz Liputan6.com menghimpun 6 hit besarnya. Yang mana favorit Anda?
1. Dinda di Mana
Tak mungkin kami tak menyebut lagu ini kala membahas Katon Bagaskara, apa pun topiknya. “Dinda di Mana” bagai C4 berdaya ledak tinggi. Pada 1993, ia merajai tangga lagu radio se-Indonesia. Rahasia suksesnya terletak pada susunan melodi yang gampang nancep di kuping.
Plus kejeniusan sang solis membuat garis pembeda yang tegas antara lirik KLa Project dengan Katon. “Dinda di Mana” lugas tanpa kehilangan nuansa cinta yang berselera. Saking suksesnya, sampai dibuat versi jawaban “Kanda di Sini” oleh Nia Zulkarnaen. Bukan main.
Advertisement
2. Negeri di Awan
“Negeri Di Awan” padan kata mabuk kepayang berbalut kelembutan. Liriknya anggun, jauh dari kesan picisan. Penghayatan Katon terasa bahkan dari desahannya kala melantun, “Di bayang wajahmu, kutemukan kasih dan hidup. Yang lama lelah aku cari di masa lalu, ah…”
Dirilis setelah “Dinda di Mana” meledak, nomor ini mengantar album debut Katon meraih plakat platinum lantaran terjual lebih dari 150 ribu kopi. Klip “Negeri di Awan” garapan Garin Nugroho, jadi video klip terbaik di ajang Video Musik Indonesia. Masih ingat?
3. Dengan Logika
Hampir tiga tahun kemudian, Katon Bagaskara merilis Gemini. Album berisi delapan lagu ini memfiturkan “Dengan Logika,” berisi penyesalan dan permintaan maaf seseorang terhadap pasangan. Aransemennya menguatkan sensasi full band dan menegaskan kesan powerful.
Selain sukses secara komersial, “Dengan Logika” jadi perbincangan khalayak berkat video klip yang menjelma bak film pendek bergenre action. Adegan kejar-kejaran dan baku tembaknya berjalan seiring kemegahan aransemen musik.
Advertisement
4. Cinta Putih
Bermain di tempo medium, Katon Bagaskara menampilkan gaya menyanyi seolah mengobrol dalam “Cinta Putih.” Dibuka dengan sebuah ajakan, “Mari kita jaga sebentuk cinta putih yang telah terbina, sepenuhnya terjalin pengertian antara engkau dan aku.”
Gaya mengobrol ini berhasil mendekatkan “Cinta Putih” ke pendengar. Meski begitu, Katon tak lupa membangun klimaks di bagian refrain dan lengkingan sebagai puncak mendekati pengujung lagu. Jadilah ia tembang yang tak lekang oleh waktu.
5. Pasangan Jiwa
Ini salah satu lagu tentang jomlo dan kesepian paling menyayat. Katon Bagaskara mempertanyakan keberadaan cinta, melukis sepi yang menyiksa, dan hasrat berbagi hati dengan pasangan meski belum datang. “Pasangan Jiwa” bagai film dengan babak akhir tragis.
“Hampa berlayar, akankah berlabuh? Hanya diam menjawab kerisauan, oh, oh,” begitu Katon melantun lirik terakhir dilatari permainan piano yang berkejaran dan sayatan alat musik gesek persis di ujung. Sukses bikin remuk hati para jomlo yang mengharap kedatangan cinta. Entah kapan.
Advertisement
6. Lara Hati
Sebelum almarhum Didi Kempot ngejogetin hati yang patah, Katon Bagaskara telah menari di atas luka lewat “Lara Hati.” “Yang tersisa hanya gambarmu di meja kamarku, dihiasi dua puisi tentang lara hati,” curhat Katon ditingkahi aransemen musik bergaya Latin.
Sensasi pedih menguat saat suara Melly Goeslaw berdansa di bagian refrain. “Oh angin malam bawa laguku, ungkapan rindu menggebu. Ku masih tetap bertahan karena kenangan,” keluh Melly bersahutan dengan suara Katon hingga lagu berakhir. Gagal move on tak pernah seriang ini.