Eri Cahyadi Minta Swab Hunter Gencarkan Tes Covid-19 di Titik Kerumunan

Seperti halnya tes COVID-19 yang sudah dilakukan Tim Swab Hunter COVID-19 kepada para pedagang di kawasan Masjid Nasional Al-Akbar dan Pasar Gembong Asih Surabaya pada Minggu (13/6/2021).

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jun 2021, 22:12 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 mengoptimalkan tes Covid-19 di tingkat kecamatan, khususnya di lokasi yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

"Tiga pilar kecamatan harus tes cepat antigen massal bersama puskesmas. Tujuannya untuk mencegah supaya tidak ada klaster baru di Kota Surabaya," kata Eri Cahyadi dikutip dari Antara, Senin (14/6/2021).

Eri Cahyadi mengatakan, selain screening di Jembatan Suramadu, pihaknya juga menerapkan tes cepat antigen secara massal di sejumlah lokasi yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

Seperti halnya tes COVID-19 yang sudah dilakukan Tim Swab Hunter COVID-19 kepada para pedagang di kawasan Masjid Nasional Al-Akbar dan Pasar Gembong Asih Surabaya pada Minggu (13/6/2021).

"Ini dilakukan sebagai langkah deteksi dini untuk mencegah penyebaran COVID-19," katanya.

Untuk itu, Eri berharap agar tes COVID-19 massal bisa digencarkan lagi oleh Tim Swab Hunter yang terdiri dari petugas kecamatan, kepolisian, TNI serta puskesmas khususnya di titik-titik lokasi yang berpotensi menimbulkan kerumunan di Surabaya.  

"Setelah hasilnya tes dinyatakan positif, maka warga tersebut harus dibawa ke Asrama Haji untuk dilakukan isolasi," ujar Eri.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Mobilitas Jelang Idul Adha

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita sebelumnya mengingatkan warga agar mewaspadai tingginya mobilitas saat perayaan Hari Raya Idul Adha tahun ini.

Untuk mengantisipasi hal itu, Febria menekankan agar Satgas COVID-19 terus memasifkan langkah 3T, yakni testing, tracing dan treatment. 

"Kami juga berharap kepada warga beserta pemerintah daerah di luar Surabaya supaya melakukan hal yang sama," katanya.

Menurut dia, protokol kesehatan yang diterapkan di Kota Surabaya dan luar daerah harus sama-sama ketat dan 3T harus dimasifkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya