Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki Sangat gembira melihat kenaikan indeks kepercayaan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kepada pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Kenaikan kepercayaan ini menjadi dasar optimisme untuk menjalankan kegiatan berusaha meskipun pandemi belum berakhir.
"Yang menggembirakan tingkat kepercayaan UMKM terhadap pemerintah itu meningkat cukup tajam. Artinya apa? Tingkat kepercayaan pelaku UMKM bahwa pemerintah bisa mengatasi Covid-19 ini baik, sehingga mereka bisa berusaha," ungkapnya dalam Webinar Shopee bertajuk UMKM Indonesia Menuju Pasar Global, Senin (14/6/2021).
Advertisement
Teten menjelaskan, faktor peningkatan indeks kepercayaan pelaku UMKM tersebut tak lepas dari sejumlah program stimulus yang telah di gelontorkan pemerintah sejak awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Hal ini ditandai dengan besarnya alokasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2020 bagi sektor UMKM yang mencapai Rp 123,46 triliun atau 20 persen dari total anggaran PEN.
"(Penyaluran) PEN ini mulai dari program restrukturisasi pinjaman, subsidi bunga, subsidi listrik, sampai ke hibah modal kejra untuk usaha mikro," terangnya.
Maka dari itu, pemerintah kembali meningkatkan alokasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 bagi sektor UMKM mencapai 27 persen. Angka tersebut setara Rp 191,13 triliun.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
3,7 Juta UMKM Go Digital per Mei 2021
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki melaporan sebanyak 13,7 Usaha Mikor, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Tanah Air sudah masuk ke ekosistem digital. Hal ini tercermin dari data asosiasi e-commerce Indonesia (Idea) pada Mei 2021 kemarin.
"Per Mei 2021 itu sudah mencapai 13,7 juta pelaku UMKM yang sudah onboarding di ekosistem digitial atau sekitar 21 persen," ujar Menkop Teten usai rapat dengan Presiden Jokowi terkait Hilirisasi Ekonomi Digital, Kamis (10/6/2021).
Menkop Teten menyadari digitalisasi dan digital ekonomi di Indonesia itu sangat besar nilainya. Oleh karenanya Presiden Jokowi minta dan terus mendorong ada percepatan digitalisasi UMKM.
"Dan kita sudah menargetkan tahun 2024, 30 juta jadi ini memang pak presiden sudah arahkan ada waktu tinggal 3 tahun," sebutnya.
Untuk mengejar target tersebut, pemerintah juga sudah menyiapkan berbagai strategi proaktif. Salah satunya yakni jemput bola untuk melakukan pendampingan produk, sampai ke SDM, hingga pembiayaan sampai mereka bisa onboarding di e-commerce.
"Dan tadi sudah disepekati karena ini lintas sektoral, akan dibentuk PMO, semacam manajemen profesional yang akan mengkoordinasi proses digitalisasi," tandas Teten Masduki.
Advertisement