Liputan6.com, Pekanbaru - Istri dari MZA berinisial IH masih menunggu suaminya pulang ke rumah. MZA dibawa petugas dari Mabes Polri pada Senin, 14 Juni 2021, sekitar pukul 08.00 WIB. IH yakin suaminya tidak terlibat tindak pidana terorisme sebagaimana tuduhan petugas.
Kepada wartawan, IH bercerita suaminya hanya orang biasa. Tidak ada yang mencurigakan selama hidup bersama apalagi yang mengarah kepada terorisme.
Advertisement
IH menyebut suaminya juga pernah menjadi asisten dosen di Universitas Riau. Suaminya biasa menggantikan dosen mengajar mata kuliah matematika.
"Kalau sekarang enggak lagi, sewaktu teken kontrak suami saya langsung mengundurkan diri," kata IH.
Selama menjadi asisten dosen, IH bercerita suaminya selalu membuat materi OSN Olimpiade.
"Dari kampus langsung pulang, kalau keluar itu cuman ke mesjid, kalau enggak ke rumah dosennya, nanti pulang lagi gitu," terang IH.
IH mengakui suaminya tergabung dalam organisasi SO. Organisasi itu selalu menggalang dana untuk membantu masyarakat Palestina.
Meski demikian, MZA jarang berkumpul bersama teman organisasi tersebut. MZA aktif kalau ada penggalangan dana.
"Tujuannya untuk membantu umat Islam yang ada di sana, dan kami yakin tujuan beliau itu baik, saudara kita yang ada di sana kan (Palestina)," jelas IH.
Selain itu, IH bercerita suaminya juga menjalankan bisnis online. Bisnis itu tidak mengatasnamakan MZA melainkan istrinya tersebut.
"Kalau bisnis itu pakai nama saya semua, jadi tidak ada sangkut pautnya dengan itu," yakin IH.
Pantauan di lokasi, di rumah kontrakan, MZA menjual barang kebutuhan sehari-hari. Di depan rumah juga ada banner penjualan kurma.
Sementara itu, Mabes Polri dalam rilisnya menyebut ada 13 warga di Riau, termasuk di Pekanbaru, ditangkap karena diduga terlibat terorisme.