Liputan6.com, Banjarnegara - Beberapa hari terakhir, sebuah video pembubaran pentas kuda lumping di desa Limbangan Kecamatan Madukara oleh Polres Banjarnegara, Jawa Tengah viral di dunia maya.
Dalam video itu, informasi yang disiarkan oleh pihak Polres Banjarnegara melalui pengeras suara di lokasi acara, disebutkan bahwa saat ini Banjarnegara mengalami kenaikan angka Covid-19 sebesar 150 persen.
Disebutkan pula bahwa saat ini ada penderita Covid di Banjarnegara sebanyak 250 orang dalam perawatan, dan yang meninggal 192 orang.
Baca Juga
Advertisement
Menyikapi informasi perihal seratusan lebih pasien Covid-19 meninggal tersebut hal tersebut, Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono prihatin karena penyampaian informasi tersebut sangat meresahkan masyarakat pada situasi pandemi sekarang ini. Informasi tersebut menurutnya, kurang tepat.
Belakang diketahui peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 12 Juni 2021, sekitar pukul 17.00 WIB.
“Pada hari ini terpapar Covid-19, 250 orang. Meninggal dunia 192 meninggal dunia. Itu saya nyatakan tidak benar, hoaks, dan itu kalimat provokatif,” kata Budhi, melalui video, dikutip Senin (14/6/2021).
Menurut dia, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, adalah bahwa, angka pasien Covid-19 sebanyak 250 kasus Sementara, pihak Polres menyebut sebanyak 250 orang yang dirawat.
“Angka 250 orang tersebut karena ada penambahan klaster pondok pesantren. Sementara jumlah meninggal yang disebutkan 192 orang, tidak benar,” dia menjelaskan.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kematian Akibat Covid-19 di Banjarnegara
Kematian sebanyak 192 orang itu adalah akumulasi kematian akibat Covid-19 sejak Maret 2020 hingga Juni 2021. Kata dia, itu pun karena hampir semua pasien komorbid. Bahwa yang meninggal dunia karena penyakit bawaan.
“ Penyakit bawaannya itu, ada yang kena jantung, ada yang typus, ada yang gagal ginjal. Itu pun semuanya dimasukin Covid-19,” ucap dia.
Dia membandingkan dengan jumlah penduduk Banjarnegara yang mencapai 1.050.000 orang, maka prosentase kematian akibat Covid-19 itu hanya 0,001 persen. Jika dirata-rata selama rentang pandemi COvid-19 sejak Maret 2021, maka dalam satu bulan, hanya 13 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Karena itu, Bupati Budhi mengimbau agar masyarakat tak resah dan panik dalam menanggapi informasi yang belum tentu benar.
Akan tetapi, ia meminta agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Selanjutnya bupati berharap agar aparat ASN, TNI, dan Polri selalu mempedomani PPKM Mikro yang berlaku. Dan jika ada kegiatan yang berhubungan dengan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, untuk melakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19.
“Jangan takut dengan Covid-19, semangat terus. Patuhi protokol, gunakan masker, cuci tangan, jaga jarak. Patuhi PPKM Mikro, yang sudah jelas dari pemerintah,” Budhi menegaskan.
Advertisement