SMRC: Dapat Simpati, Elektabilitas Ganjar Tinggi Usai Berpolemik dengan Puan

Survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan Ganjar Pranomo masih kompetitif untuk maju Pilpres 2024 meski tanpa pendukung PDI Perjuangan.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 15 Jun 2021, 08:43 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut menjadi pembicara dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan 2021. (Liputan6.com/ Ist)

Liputan6.com, Jakarta Survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan Ganjar Pranowo masih kompetitif untuk maju Pilpres 2024 meski tanpa pendukung PDI Perjuangan.

SMRC menyebut dua alasan elektabilitas Ganjar tetap tinggi, pertama dukungan dari partai lain kedua faktor kinerja Presiden Joko Widodo.

Peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Aisah Putri Budiarti menilai faktor lain yang mendukung makin tingginya dukungan pada Ganjar, dipengaruhi simpati masyarakat usai berpolemik dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani beberapa waktu lalu.

“Ada potensi simpati ini terjadi, apalagi dulu kita punya pelajaran yang serupa dari kasus SBY yang popularitasnya dipengaruhi juga oleh efek simpati mirip seperti kasus Ganjar ini,” kata Aisah saat dihubungi, Selasa (15/4/2021).

Selain faktor simpati, faktor lain menurut Aisah adalah kinerja Ganjar sendiri selama menjadi Gubernur Jawa Tengah.

“Menurut saya yang paling berpengaruh ada track recordnya selama menjadi politisi di parlemen dan saat ini sebagai Gubernur Jateng,” ungkapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tak Akan Dicalonkan PDIP?

Sebelumnya, peneliti SMRC menyatakan analis berita dan sikap elite partai menunjukkan sementara ini Ganjar tidak akan dicalonkan PDIP.

“PDIP kemungkinan akan mencalonkan Prabowo berpaangan dengan Puan Maharani. Ganjar tanpa pemilih PDIP, kalau tidak dicalonkan PDIP dan dicalonkan partai lain apakah peluang Ganjar menang akan hilang?,” bebernya.

Saidiman menyatakan, potensi Ganjar unggul atas Prabowo dan Anies tanpa dukungan PDIP masih ada.

“Dengan mengabaikan PDIP maka Ganjar mendapat 35,3 persen, Prabowo 30,8 persen dan Anies 25,5 persen. Mengapaa Ganjar masih unggul tanpa pemilih PDIP? Jawabnya efek partai lain dan efek Jokowi,” jelasnya.

Selain PDIP, Ganjar kemungkinan didukung partai lainseperi PKB, Demokrat, partai non parlemen. “Ganjar juga mendapat suara cukup banyak dari pemilih Gokar 36 persen juga ada efek Jokowi,” ucapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya