Polri: 13 Terduga Teroris yang Ditangkap di Riau Jaringan Jemaah Islamiyah

Polisi terus mendalami penangkapan 13 orang terduga teroris di Riau oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 15 Jun 2021, 11:19 WIB
Mata terduga teroris ditutup saat digiring anggota Densus 88 Antiteror setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (18/3/2021). Polri memindahkan 22 terduga teroris jaringan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) dari Jawa Timur ke Jakarta. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi terus mendalami penangkapan 13 orang terduga teroris di Riau oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyampaikan, ke-13 orang itu terafiliasi oleh kelompok teroris Jemaah Islamiyah (JI).

"Jaringan teroris JI," tutur Ahmad saat dikonfirmasi, Selasa (15/6/2021).

Sebelumnya, Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan membenarkan 13 orang terduga teroris diamankan di Riau oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

"Iya, jumlahnya 13 orang di wilayah provinsi Riau," ujar Ahmad saat dikonfirmasi, Senin 14 Juni 2021.

Terkait rincian identitas, Ramadhan belum dapat merincinya sekarang. Menurut dia, hal itu masih dikerjakan oleh Tim Densus sementara ini, termasuk apakah ada kaitannya dengan penangkapan 11 terduga teroris di Merauke beberapa waktu lalu.

"Soal itu sabar dulu, Densus 88 masih bekerja," jelas dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Penangkapan Terduga Teroris di Merauke

Tim Gegana memasang garis batas di sekeliling TKP saat penggerebekan rumah toko milik terduga teroris di kawasan Condet, Jakarta Timur, Senin (29/3/2021). Hingga saat ini petugas gabungan masih berjaga di lokasi untuk penyelidikan. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap terhadap 11 terduga teroris di Merauke, Papua. Polri menduga, mereka terkait dengan kelompok Vila Mutiara di Makassar.

Menurut Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono, 11 orang tersebut memiliki kontak dengan jaringan di Makassar.

"Karena memang kasus di Merauke itu hasil pengembangan dari Makassar. Jadi Makassar, Balikpapan, dan Merauke itu ada saling keterkaitan kelompoknya (Villa Mutiara)," ujar Rusdi kepada wartawan di Mabes Polri, Senin 7 Juni 2021.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya