Korea Selatan Bersedia Kirim Bantuan Vaksin COVID-19 ke Korut

Korsel bersedia memberikan bantuan vaksin COVID-19 kepada Korea Utara jika negara yang terisolasi itu bersedia menerimanya.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jun 2021, 07:03 WIB
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (AP/Jon Gambrell)

Liputan6.com, Seoul - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Senin 14 Juni 2021 mengatakan bersedia memberikan bantuan vaksin COVID-19 kepada Korea Utara, jika negara yang terisolasi itu bersedia menerimanya.

Moon Jae-in menyampaikan pernyataan itu dalam konferensi pers bersama rekannya dari Austria Kanselir Alexander Van der Bellen setelah pertemuan puncak di Wina, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (15/6/2021).

Moon mengatakan kepada wartawan jika Korea Selatan menjadi pusat regional untuk produksi vaksin COVID-19.

"Korea Utara pasti akan menjadi salah satu negara untuk kerja sama (vaksin). Jika Korea Utara sepakat, kami akan secara aktif melanjutkan bantuan vaksin ke Korea Utara," ujar Moon.

"Pemerintah AS juga secara aktif mendukung bantuan kemanusiaan ke Korea Utara."

Pada konferensi pers bersama di Washington bulan lalu, Presiden AS Joe Biden mengatakan ia dan Moon tetap sangat prihatin dengan situasi di Korea Utara.

Joe Biden mengatakan, akan mengirim utusan khusus baru ke Korea Utara untuk membantu memperbarui hubungan.

Dalam komentarnya Senin, Moon mengatakan pengumuman Biden itu “mengirim pesan kuat bahwa Biden menginginkan pembicaraan dengan Korea Utara. Kita berharap Korea Utara menanggapi ini."


Dukungan Joe Biden

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un menghadiri pertemuan politbiro Partai Buruh di Pyongyang, Selasa (25/8/2020). Kim Jong-un muncul usai dirinya dirumorkan dalam kondisi koma dan menyerahkan sebagian kekuasaannya ke sang adik, Kim Yo Jong. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Moon juga mengatakan bahwa Biden menyatakan dukungannya untuk pembicaraan dan kerja sama antar-Korea, yang menurut Moon bisa membantu mengarah pada pembicaraan baru antara AS dan Korea Utara.

Menurut kantor berita Associated Press, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam pidatonya baru-baru ini mengatakan kombinasi COVID-19, sanksi ekonomi, dan bencana alam membuat negara itu menghadapi salah satu situasi terburuk.

Moon dan Kanselir Austria Sebastian Kurz bertemu Senin dengan wartawan setelah pembicaraan bilateral.

Harian Korea Herald melaporkan kunjungan Moon itu adalah yang pertama ke Austria oleh seorang pemimpin Korea sejak kedua negara menjalin hubungan formal pada tahun 1892. Moon tiba pada hari Minggu setelah KTT G-7 di Inggris.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya