Waspada, Ancaman Keamanan Siber Sektor Industri Meningkat

Ancaman keamanan siber di sektor industri kian meningkat di paruh kedua 2020 seiring dengan transformasi digital yang masif dijalankan di saat pandemi.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 16 Jun 2021, 06:30 WIB
Antisipasi Beberaap Tipe Serangan Siber di Tahun 2021. foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Transformasi digital di bidang industri meningkat tajam seiring dengan pandemi Covid-19. Ekonomi digital Indonesia pun diperkirakan tumbuh 23 persen hingga 2025.

Digitalisasi di sektor industri jadi hal yang tidak bisa dihindari karena manfaatnya cukup besar, seperti meningkatkan produktivitas dan efektivitas, sekaligus menghemat biaya.

Namun di balik itu semua, transformasi digital juga menghadirkan tantangan, yakni makin masifnya cakupan serangan siber bisnis atau industrial.

Riset Kaspersky menyebut, pada paruh kedua 2019, ada penurunan persentase deteksi objek berbahaya terhadap komputer industrial. Pasalnya, saat itu aktor ancaman lebih berfokus pada serangan tertarget.

Sayangnya pada paruh kedua 2020, ancaman terhadap komputer industrial meningkat. Secara global, persentase komputer industrial yang diserang meningkat 0,85 persen. Demikian pula dengan variasi keluarga malware yang juga meningkat hingga 30 persen.

Serangan paling masif dilakukan terhadap industri otomatisasi bangunan (46,7 persen), minyak dan gas (44 persen), integrasi teknik dan ICS (39,3 persen), serta industri manufaktur energi dan otomotif.

Berdasarkan deteksi yang dilakukan solusi Kaspersky, sebanyak 5.365 keluarga malware diblokir di komputer.


Bagaimana Penjahat Siber Menyerang Komputer Industri

Indonesia Kena Serangan Siber, Pakar: Jangan Sepelekan Keamanan. (Doc: PCMag)

Ancaman menonjol berada di backdoor, di mana kendali dilakukan dari jarak jauh, kemudian spyware atau program pencuri data, serta dokumen dan skrip berbahaya.

Territory Manager Kaspersky untuk Indonesia Dony Koesmandarin mengatakan, di Indonesia, serangan siber terhadap sektor industri meningkat 20 persen dibandingkan paruh pertama 2020.

"Indonesia menempati peringkat ke-7 secara global dalam hal objek berbahaya yang diblokir di komputer industrial pada paruh kedua 2020. Hampir 5 dari 10 komputer industrial di Indonesia jadi sasaran selama paruh kedua tahun 2020," kata Dony, Selasa (15/6/2021).

Dony pun menyebutkan, sumber ancaman utama terhadap komputer industrial antara lain dari internet (24,6 persen), malware dari removable media (11,1 persen), dan file berbahaya dari link yang di-email (8,6 persen).

"Ancaman terhadap komputer industrial sangat berbahaya, potensi mengganggu tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga perusahaan. Untuk itu, ada kebutuhan mendesak untuk menjaga infrastruktur dari penjahat siber. Diperlukan langkah keamanan siber yang konkret seiring penerapan digitalisasi," katanya.


Tips Hindari Serangan Siber di Sektor Industri

Indonesia menjadi salah satu negara yang rentan serangan kejahatan siber (Liputan6.com/Balgoraszky Arstide Marbun)

Dony pun memberikan tips bagaimana agar komputer industri bisa terhindar dari serangan siber.

- perusahaan perlu melakukan update OS, software, dan aplikasi secara berkala.

- Perlunya audit secara berkala terhadap sistem teknologi operasional untuk mengidentifikasi dan menghilangkan kemungkinan kerentanan.

- Gunakan solusi pemantauan, analisis, dan deteksi lalu lintas jaringan ICS untuk perlindungan dari serangan berpotensi mengancam proses dan aset perusahaan.

- Lakukan pelatihan keamanan pada tim keamanan dan engineer untuk meningkatkan respon terhadap teknik berbahaya.

- Gunakan solusi keamanan untuk titik akhir dan jaringan seperti Kaspersky Industrial Cybersecurity untuk memastikan perlindungan pada seluruh sistem.

(Tin/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya