Liputan6.com, Jakarta - Transformasi digital di bidang industri meningkat tajam seiring dengan pandemi Covid-19. Ekonomi digital Indonesia pun diperkirakan tumbuh 23 persen hingga 2025.
Digitalisasi di sektor industri jadi hal yang tidak bisa dihindari karena manfaatnya cukup besar, seperti meningkatkan produktivitas dan efektivitas, sekaligus menghemat biaya.
Advertisement
Namun di balik itu semua, transformasi digital juga menghadirkan tantangan, yakni makin masifnya cakupan serangan siber bisnis atau industrial.
Riset Kaspersky menyebut, pada paruh kedua 2019, ada penurunan persentase deteksi objek berbahaya terhadap komputer industrial. Pasalnya, saat itu aktor ancaman lebih berfokus pada serangan tertarget.
Sayangnya pada paruh kedua 2020, ancaman terhadap komputer industrial meningkat. Secara global, persentase komputer industrial yang diserang meningkat 0,85 persen. Demikian pula dengan variasi keluarga malware yang juga meningkat hingga 30 persen.
Serangan paling masif dilakukan terhadap industri otomatisasi bangunan (46,7 persen), minyak dan gas (44 persen), integrasi teknik dan ICS (39,3 persen), serta industri manufaktur energi dan otomotif.
Berdasarkan deteksi yang dilakukan solusi Kaspersky, sebanyak 5.365 keluarga malware diblokir di komputer.
Bagaimana Penjahat Siber Menyerang Komputer Industri
Ancaman menonjol berada di backdoor, di mana kendali dilakukan dari jarak jauh, kemudian spyware atau program pencuri data, serta dokumen dan skrip berbahaya.
Territory Manager Kaspersky untuk Indonesia Dony Koesmandarin mengatakan, di Indonesia, serangan siber terhadap sektor industri meningkat 20 persen dibandingkan paruh pertama 2020.
"Indonesia menempati peringkat ke-7 secara global dalam hal objek berbahaya yang diblokir di komputer industrial pada paruh kedua 2020. Hampir 5 dari 10 komputer industrial di Indonesia jadi sasaran selama paruh kedua tahun 2020," kata Dony, Selasa (15/6/2021).
Dony pun menyebutkan, sumber ancaman utama terhadap komputer industrial antara lain dari internet (24,6 persen), malware dari removable media (11,1 persen), dan file berbahaya dari link yang di-email (8,6 persen).
"Ancaman terhadap komputer industrial sangat berbahaya, potensi mengganggu tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga perusahaan. Untuk itu, ada kebutuhan mendesak untuk menjaga infrastruktur dari penjahat siber. Diperlukan langkah keamanan siber yang konkret seiring penerapan digitalisasi," katanya.
Advertisement
Tips Hindari Serangan Siber di Sektor Industri
Dony pun memberikan tips bagaimana agar komputer industri bisa terhindar dari serangan siber.
- perusahaan perlu melakukan update OS, software, dan aplikasi secara berkala.
- Perlunya audit secara berkala terhadap sistem teknologi operasional untuk mengidentifikasi dan menghilangkan kemungkinan kerentanan.
- Gunakan solusi pemantauan, analisis, dan deteksi lalu lintas jaringan ICS untuk perlindungan dari serangan berpotensi mengancam proses dan aset perusahaan.
- Lakukan pelatihan keamanan pada tim keamanan dan engineer untuk meningkatkan respon terhadap teknik berbahaya.
- Gunakan solusi keamanan untuk titik akhir dan jaringan seperti Kaspersky Industrial Cybersecurity untuk memastikan perlindungan pada seluruh sistem.
(Tin/Isk)