Pendapatan Lippo Cikarang Turun 58,35 Persen pada Kuartal I 2021

PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatatkan marketing sales mencapai Rp 381 miliar, atau 33 persen dari target 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Jun 2021, 21:18 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang kuartal I-2021, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatatkan total pendapatan sebesar Rp 239,2 miliar, turun 58,35 persen yoy dari Rp 574,4 miliar pada periode sama tahun lalu. 

Laba kotor turun 65,5 persen menjadi Rp 93,1 miliar di kuartal I-2021 dari Rp 269,5 miliar di kuartal I-2020 dan EBITDA turun 82,5 persen yoy dari Rp 202,7 miliar di periode yang sama tahun lalu.

"Laba kotor periode berjalan turun 65,5 persen menjadi Rp 93,1 miliar di kuartal I-2021 dari Rp 269,5 miliar di kuartal I-2020. Rumah tinggal dan apartemen turun 71,1 persen menjadi Rp39,4 miliar dan mewakili 42,3 persen dari laba kotor,” tulis manajemen Lippo Cikarangdalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (15/6/2021).

Penurunan ini terutama berasal dari penjualan rumah tinggal dan apartemen sebesar Rp 132,6 miliar di kuartal I-2021 dibandingkan Rp 361,7 miliar di kuartal I-2020.

Selain itu, Lippo Cikarang mencatat penjualan lahan komersial dan ruko dan penjualan kavling industri pada kuartal I-2021 sebesar Rp 11,6 miliar dibandingkan Rp 116,4 miliar pada kuartal I-20. 

Pendapatan dari rumah tinggal dan apartemen sebesar Rp 132,6 miliar memberikan kontribusi sebesar 55,5 persen dari total pendapatan. Sedangkan pendapatan dari penjualan tanah industri dan komersial sebesar Rp 11,6 miliar, memberikan kontribusi sebesar 4,8 persen terhadap total pendapatan. Penurunan pendapatan kuartal I-2021 terutama disebabkan oleh lebih sedikit serah terima di Orange County dari periode tahun lalu.

EBITDA Perseroan dilaporkan untuk kuartal I-2021 sebesar Rp 35,5 miliar, turun 82,5 persen yoy dari Rp 202,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan EBITDA tersebut sejalan dengan penurunan Pendapatan dan laba kotor.

Total aset Lippo Cikarang meningkat 1,1 persen yoy menjadi Rp 9,82 triliun dari Rp 9,72 triliun pada akhir 2020. Saldo kas pada kuartal I-2021 adalah Rp 548,1 miliar dari Rp 635,4 miliar pada kuartal IV-2020, turun 13,7 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Marketing Sales Capai Rp 381 miliar

(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Lukas Blazek)

Pada periode yang sama, Perseroan mencatatkan marketing sales mencapai Rp 381 miliar, atau 33 persen dari target 2021 yang dipimpin oleh penjualan lahan industri dan penjualan perumahan di Waterfront Estates.

"Penjualan pemasaran kami di pertengahan 2021 (2H21) akan meningkat sementara kuartal II-2021 akan mulai melihat serah terima di Waterfront Estates mendorong peningkatan pertumbuhan pendapatan,” kata Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk, Simon Subiyanto dalam keterangannya.

Manajemen telah menetapkan berbagai strategi terkait bisnis perusahaan dan juga fokus pada kondisi keuangan melalui pemantauan arus kas secara berkala. LPCK meluncurkan beberapa cluster di perumahan tapak Waterfront Estates selama 15 bulan terakhir sejak Maret 2020, terdiri dari rumah modern yang menyatu dengan alam di lokasi strategis di Cikarang. 

Waterfront Estates menjawab kebutuhan keluarga muda dan milenial dengan menawarkan rumah terjangkau dan desain modern berkelas. Riverside Estate, Cluster Waterfront Estates pertama yang terdiri dari 225 unit, mulai diserahterimakan kepada pemilik pada akhir April 2021. Jadwal serah terima tepat waktu mendukung komitmen penyerahan Lippo Cikarang kepada pembeli rumah.

"Karena kami berfokus pada peluang untuk pertumbuhan di masa depan, sangat menarik untuk melihat infrastruktur yang akan dibangun di koridor timur Jakarta,” kata dia.

Komitmen pemerintah terhadap koridor timur ditunjukkan dengan beberapa proyek infrastruktur antara lain LRT (Light Rapid Transit) Cawang-Bekasi Timur dengan pengerjaan mencapai 76,9 persen, Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan beroperasi dalam beberapa tahun ke depan, dan tol layang Jakarta-Cikampek yang selesai pada 2019.

Selain itu, pembangunan Pelabuhan Laut Dalam Patimban yang baru terus dilakukan, sedangkan Bandara Kertajati sudah beroperasi sejak 2018.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya