Pesan Moral dari Monumen Masker Bambu Raksasa di Gorontalo

Kampus Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menciptakan sebuah monumen masker besar yang terbuat dari anyaman bambu kering.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 18 Jun 2021, 00:02 WIB
Pesan Moral dari Monumen Masker Bambu Raksasa di Gorontalo (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Universitas Negeri Gorontalo (UNG) tak henti-hentinya menciptakan sebuah inovasi. Kali ini, kampus merah maron itu menciptakan sebuah monumen masker besar yang terbuat dari anyaman bambu kering.

Monumen tersebut diletakkan di depan Kampus UNG Kota Gorontalo. Monumen tersebut dianggap sebagai ikon masa pandemi dan pertama kali dibuat di dunia.

Bahkan, masker raksasa itu telah diresmikan langsung oleh Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI) Agung Firman Sampurna bersama Rektor Universitas Negeri Gorontalo.

"Ini salah satu ikon masker yang terbesar di dunia, pembuatannya pun memakan waktu hampir sebulan," kata Direktur Pusat Inovasi UNG, Funco Tanipu.

Menurutnya, ikon masker itu dibuat sebagai pengingat secara simbolik kepada masyarakat bahwa pandemi masih belum berlalu. Melihat juga penerapan protokol kesehatan saat ini mulai diabaikan.

"Pandemi belum berakhir, jadi monumen ini sebagai pesan moral kepada masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan," ujarnya.

"Sehingga, ikon masker ini mampu mengingatkan kita semua terhadap Covid-19 ini," Funco menambahkan.

 

Simak juga video pilihan berikut:


Penjelasan Rektor

Sementara itu, Rektor UNG, Eduart Wolok mengaku, pembuatan monumen masker Covid-19 merupakan salah satu cara agar semua kalangan bisa memahami situasi saat ini.

"Selain pengingat kepada masyarakat, monumen ini juga sebagai pengingat di kemudian hari bahwa pernah terjadi wabah Covid-19 yang melanda dunia," kata Eduart kepada Liputan6.com.

"Semoga, kita semua selalu terjaga kesehatannya, dan dijauhkan dari virus mematikan ini," dia menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya