Israel Dilaporkan Lancarkan Serangan Udara di Gaza

Israel dilaporkan melancarkan serangan udara di jalur Gaza.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 16 Jun 2021, 06:12 WIB
Warga Palestina memeriksa bangunan hancur yang menampung kantor The Associated Press dan media lainnya, setelah terkena serangan udara Israel pekan lalu, di Kota Gaza, Jumat (21/5/2021). Israel dan Hamas telah sepakat untuk gencatan senjata setelah 11 hari pertempuran. (AP Photo/Hatem Moussa)

Liputan6.com, Gaza - Militer Israel dilaporkan kembali melancarkan serangan udara di jalur Gaza.

Serangan itu terjadi pada Rabu pagi (16/6) waktu setempat, kata kantor berita AFP dalam laman Twitternya.

Terjadinya serangan tersebut diungkapkan oleh sebuah sumber keamanan Palestina.

"Angkatan udara Israel melancarkan serangan udara di Jalur Gaza pada Rabu pagi setelah militan di wilayah Palestina mengirim balon pembakar ke Israel selatan, kata sumber keamanan dan saksi mata setempat," tulis AFP di Twitter.

Namun, tidak dilaporkan apakah ada korban jiwa dan kerusakan dalam serangan udara tersebut.


Pejabat PBB Sempat Kunjungi Gaza

Sebuah ledakan serangan udara Israel terlihat di Kota Gaza (15/1/2020). Israel dilaporkan menargetkan beberapa situs militer Hamas di Jalur Gaza utara setelah mengklaim bahwa gerilyawan Palestina telah menembakkan empat roket ke Israel selatan. (AP Photo/Adel Hana)

Sebelumnya, pada 1 Juni 2021, Koordinator Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland melakukan kunjungan ke Gaza dalam langkah menjaga ketenangan di wilayah tersebut.

"Wennesland melanjutkan misinya untuk terlibat dalam upaya pemulihan dan politik, dan tetap berhubungan erat dengan semua pihak terkait, termasuk para pemimpin Palestina dan Israel tentang bagaimana memajukan apa yang telah dicapai secara politik," kata juru bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric berbicara pada wartawan di New York, seperti dilansir dari VOA Indonesia.

Dujarric mengatakan berdasarkan laporan Kantor PBB Untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), penyebrangan Erez di jalur Gaza terbuka untuk personel internasional yang berwenang.

"Penyebrangan itu tetap tertutup untuk pekerja kemanusiaan Palestina dan untuk kasus-kasus medis," tambahnya.

"Tentu saja kami sangat prihatin dengan terus berlanjutnya penutupan perbatasan itu, terutama di sisi medis dan advokasi bagi pasien yang membutuhkan perawatan medis mendesak di Tepi Barat dan harus menyebrang lewat Erez," ujar Dujarric menegaskan.


Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker

Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya