Nasionalis Israel Gelar Aksi di Yerusalem, Palestina Mengecam

Ketegangan muncul akibat parade nasionalis Israel di Yerusalem.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 16 Jun 2021, 13:28 WIB
Ilustrasi Bendera Israel dan Yerusalem (AFP)

Liputan6.com, Yerusalem - Kelompok nasional kanan-jauh (far-right) Israel menggelar semacam aksi parade di Yerusalem Timur pada Selasa (16/6). Aksi itu dipandang negatif oleh pihak Palestina karena berpotensi kembali membuat situasi panas.

Menurut laporan Arab News, Rabu (16/6/2021), polisi Israel turut menjaga situasi dengan naik kuda. Mereka menjaga Damascus Gate.

Polisi menjaga Damascus Gate karena itu merupakan jalan masuk utama ke Muslim Quarter di Old City. Wilayah itu sangat sensitif selama konflik tujuh dekade terakhir.

Pendemo nasionalis Israel mengaku kecewa dengan langkah polisi karena ingin dapat akses ke berbagai lokasi.

Di lain pihak, pihak Palestina mengkritik parade itu sebagai provokasi.

"Kami mengingatkan reperkusi berbahaya yang dapat terjadi akibat niat occupying power yang mengizinkan pemukim ekstremis Israel membawa bendera parade di wilayah Yerusalem yang sedang diduduki," ujar Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh.


Sempat Bentrok

Perdana Menteri baru Israel Naftali Bennett berjabat tangan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu selama sesi Knesset di Yerusalem pada 13 Juni 2021. (Foto: AP/Ariel Schalit)

Sempat ada bentrokan dan lima orang terluka. Ribuan warga Palestina berkumpul di area dekat Damascus Gate. Polisi Israel turut memakai granat kejut untuk menghalau massa.

Beberapa jam sebelum parade dimulai, balon peledak diluncurkan dari Gaza sehingga mengakibatkan kebakaran di area komunitas Israel yang berbatasan dengan lokasi enclave Palestina.

Sebagai balasannya, Israel Defence Forces (IDF) menyerang balik ke situs militer Hamas, demikian laporan Jerusalem Post.

Hamas sebelumnya juga sudah mengingatkan potensi adanya ketegangan baru akibat parade tersebut.

Pada akhirnya, parade dialihkan menjauh dari Damascus Gate. Namun, Hamas juga telah menembakan roket balasan.

Diplomat PBB lantas meminta agar kedua belah pihak bisa menahan diri di tengah suasana politik yang sensitif ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya