Liputan6.com, Jakarta - India bersiap untuk kembali membuka Taj Mahal untuk turis. Area wisata ini sempat tutup akibat tsunami COVID-19 yang terjadi belakangan ini di India.
Kasus Corona di India adalah yang tertinggi di benua Asia. Namun, kasus harian sudah berhasil turun ke bawah 100 ribu setelah sebelumnya bobol hingga 400 ribu.
Baca Juga
Advertisement
Berita dari India menjadi kabar paling populer bagi pembaca isu kanal Global di Liputan6.com, Rabu (16/6/2021).
Ada juga kabar unik dari Rusia yang menggelar undian mobil agar warga semangat mengikuti program vaksinasi COVID-19. Selain itu, Corona varian delta juga masih menjadi kecemasan di luar negeri.
Berikut daftar artikel selengkapnya:
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
1. Kabar Taj Mahal
Taj Mahal yang merupakan ikon dari India akan segera dibuka untuk umum setelah mengalami penutupan selama dua bulan akibat pandemi COVID-19.
"Taj Mahal dan monumen lain yang dilindungi ditutup dua bulan lalu setelah gelombang kedua COVID-19, akan dibuka kembali pada 16 Juni," kata Survei Arkeologi India (ASI).
Advertisement
2. Vaksinasi COVID-19 Bisa Dapat Mobil di Rusia
Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan pada Minggu 13 Juni 2021 bahwa penduduk ibu kota Rusia yang sudah suntik vaksin Virus Corona COVID-19 pertama, diperkenankan ambil bagian dalam undian untuk memenangkan sebuah mobil.
Langkah itu dilakukan ketika pihak berwenang berusaha untuk mempercepat upaya vaksinasi COVID-19 di Rusia yang mandek, sementara infeksi baru di Moskow dan di seluruh negeri sedang meningkat.
3. Varian Delta Bikin Resah Negara Barat
Virus Corona varian Delta telah menjadi galur COVID-19 yang dominan di Inggris. Kini, para ahli di Amerika Serikat mengkhawatirkan kemungkinan varian Delta juga mendominasi penularan di Negeri Paman Sam.
COVID-19 Varian Delta, atau yang dikenal dengan nama ilmiah B.1.617.2, telah menyebar dari tempatnya pertama kali ditemukan di India ke lebih dari 60 negara, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Advertisement