Liputan6.com, Tangerang - Hotel Yasmin yang dijadikan tempat isolasi bagi pasien Covid-19 di Kabupaten Tangerang kini sudah melebihi kapasitas. Begitu juga dengan tempat tidur di rumah sakit rujukan, yang sudah mencapai 65 persen tingkat keterisiannya.
Menyikapi kondisi tersebut, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengaku bahwa pihaknya telah membahas dalam rapat koordinasi dengan manajemen rumah sakit swasta ataupun rumah sakit umum milik pemerintah daerah.
Advertisement
"Karena posisinya saat ini tingkat keterisiannya 75 persen untuk ruang perawatan ICU. Sementara, untuk ruang perawatan biasa masih di 64 persen," tutur Ahmed saat dikonfirmasi Liputan6.com, Rabu (16/6/2021).
Menurutnya, ke depan, Pemda mengimbau pihak rumah sakit untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur perawatan pasien Covid-19.
"Mengimbau rumah sakit untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur perawatan pasien Covid-19," tutur Ahmed.
Sementara, Jubir Satgas Penangganan Covid-19 Kabupaten Tangerang dr Hendra Tarmizi mengatakan, ada beberapa rumah sakit swasta yang bersedia menambah kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19.
"Ada yang mau buka 1 atau 2 kamar lagi, tergantung kesiapsediaan rumah sakit tersebut. Misalnya, satu kamar berkapasitas 4 pasien, ada yang 2 pasien juga," tuturnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
RSUD Kota Tangerang Dibuka Lagi
Sementara, di Kota Tangerang, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, pihaknya akan menambah satu lantai lagi di RSUD Kota Tangerang untuk ruang perawatan pasien Covid-19.
"Karena ada peningkatan, jadi RSUD satu lantai sudah dibuka lagi. Jadi ada penambahan kapasitas untuk daya tampung pasien (Covid-19)," tutur Arief.
Lalu, dia juga memerintahkan agar rumah sakit swasta yang menjadi rujukan Pasien Covid-19 juga menambah setidaknya 20 persen daya tampung pasien Covid-19.
Namun, bisa saja pasien Covid-19, akan terus bertambah bilamana tidak diimbangi dengan protokol kesehatan yang ketat dari masyarakat.
"Sekali lagi, jangan berkerumun. Tidak perlu keluar rumah kalau tidak penting, lalu tetap menerapkan peotokol kesehatan," tegas Arief.
Advertisement