Pemegang Saham Garudafood Restui Rencana Stock Split

RUPST PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk setuju stock split dengan rasio 1:5. Dengan demikian, nilai nominal per saham sebesar Rp 20.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 16 Jun 2021, 17:13 WIB
RUPST PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) pada Rabu, 16 Juni 2021. (Dok: PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) menyetujui agenda rencana perubahan pemecahan nilai nominal saham (stock split).

RUPST PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk setuju stock split dengan rasio 1:5. Dengan demikian, nilai nominal per saham sebesar Rp 20.

Stock split ini bertujuan meningkatkan jumlah unit saham yang beredar serta memperluas distribusi kepemilikan saham melalui penyesuaian harga saham sehingga mencapai trading range yang optimal untuk menjangkau berbagai lapisan investor. 

RUPST juga menyetujui pengangkatan Rudi Eko Hartono untuk menjadi Direktur Perseroan menggantikan Rudy Brigianto sebagai Direktur Independen yang telah memasuki masa pensiun. 

Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 16 Juni 2021, saham PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD)naik 1,8 persen ke posisi Rp 1.700 per saham.

Saham GOOD berada di posisi tertinggi Rp 1.705 dan terendah Rp 1.665 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 780 kali dengan nilai transaksi Rp 3,5 miliar. Total volume perdagangan 21.051.

Sepanjang tahun berjalan 2021, saham GOOD naik 31,50 persen ke posisi Rp 1.670 per saham. Saham GOOD berada di posisi tertinggi Rp 1.755 dan terendah Rp 1.210 per saham. Total nilai transaksi Rp 272,7 miliar dan frekuensi perdagangan 42.632. Volume perdagangan 177.024.900.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Bagi Dividen

RUPST PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) pada Rabu, 16 Juni 2021. (Dok: PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk)

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) menyepakati pembagian dividen tahun buku 2020 sebesar Rp 18 per saham.

Pembagian dividen itu 50,85 persen dari laba yang diatribusikan ke pemilik induk yang mencapai Rp 132 miliar.Kinerja Perseroan pada sepanjang 2020 menunjukkan tren perlambatan sebagai dampak dari pandemi.

Perseroan mencatat penurunan total penjualan sebesar 8,6 persen atau Rp 7,71 triliun dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Sedangkan laba bersih terkoreksi 43,7 persen menjadi Rp 245 miliar dari periode tahun lalu Rp 435 miliar. Laba per lembar saham juga ikut turun sebesar 37,7 persen yakni Rp 35,2 dibandingkan tahun sebelumnya.

"Tahun 2020 bagi kami merupakan tahun yang menantang akibat pandemi Covid-19 yang menghantam kondisi ekonomi Indonesia. Kondisi ini berimbas pada menurunnya daya beli masyarakat sehingga penjualan produk-produk yang bukan merupakan kebutuhan pokok menjadi jauh lebih menantang," ujar Direktur Utama Perseroan, Hardianto Atmadja dalam keterangan tertulis, Rabu, 16 Juni 2021.

Selain itu, kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat yang diambil oleh hampir semua negara, termasuk Indonesia membuat arus perdagangan barang dan jasa dunia menurun.RUPST juga menyetujui pembelian kembali saham Perseroan (share buyback) sebanyak-banyaknya 1 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dengan alokasi dana maksimum Rp 50 miliar yang akan dilakukan secara bertahap paling lambat 18 bulan sejak disetujui dalam rapat.

Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga saham Perseroan di tengah kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan.RUPST ini juga menyetujui rencana Perseroan untuk menambah kegiatan usaha utama di bidang Industri Minuman Ringan dan Industri Produk Obat Tradisional Untuk Manusia, penambahan kegiatan usaha penunjang di bidang Pertanian yakni Pertanian Kacang Tanah dan Pertanian Jagung.

Di samping itu, menyetujui penambahan bidang usaha untuk anak usaha Perseroan yakni PT Sinarniaga Sejahtera di bidang Perdagangan Besar Alat Laboratorium, Alat Farmasi dan Alat Kedokteran Untuk Manusia, Perdagangan Besar Kosmetik Untuk Manusia, Perdagangan Besar Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga, Perdagangan Besar Berbagai Barang dan Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya YTDL, Pergudangan dan Penyimpanan, Aktivitas Kurir, Angkutan Multimoda, dan Angkutan Bermotor Untuk Barang Umum.

"Penambahan bidang usaha ini merupakan salah satu bagian dari strategi jangka panjang Perseroan. Tentunya, kami harap strategi ini akan berdampak pada meningkatnya pendapatan Perseroan serta memberikan nilai tambah bagi pemegang saham,” kata Herdianto.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya